INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

DETAIL FOTO


Meski belum ada penelitian lebih dalam mengenai manfaat ulat sagu, berdasarkan nutrisinya, namun masyarakat percaya ulat sagu dapat menyembuhkan berbagai penyakit,  membangun otot dan meningkatkan suasana hati juga menambah/ mengembalikan stamina. Foto Injiwarrior/ Iwan Gunadi Batubara

Kabar Alam

Santap Ulat Sagu (Kidu) Menambah Stamina dan Sembuhkan Berbagai Penyakit

25 Desember 2021 23:21:00 WIB 26 Desember 2021 09:01:08 WIB



InjiWarrior.Com-Saat pohon sagu atau palem mulai membusuk, kumbang sagu akan bertelur di sekitar batang pohon tersebut. Setelah telur menetas akan muncul ulat-ulat gemuk berwarna putih yang dikenal dengan ulat sagu. Ulat ini memiliki nama latin Rhynchophorus ferrugineus atau dikenal juga dengan nama red palm weevil, sementara di Karo, masyarakat lebih mengenal ulat ini dengan penyebutan ulat kidu

Setelah telur kumbangnya menetas menjadi ulat, masyarakat wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua mengambil ulat tersebut untuk diolah sebagai makanan. Kadang mereka mengosumsinya mentah-mentah atau dijadikan lauk.

Ulat sagu mengandung protein, karbohidrat, asam lemak omega 3, 6, dan 9, serta asam amino.


Meski belum ada penelitian lebih dalam mengenai manfaat ulat sagu, berdasarkan nutrisinya, namun masyarakat percaya ulat sagu dapat menyembuhkan berbagai penyakit,  membangun otot dan meningkatkan suasana hati juga menambah/ mengembalikan stamina.


Moris sitepu(42)  yang berprofesi sebagai  pencari  ulat kidu  dan petani di Desa Tiga Pancur, Karo, 23 Desember 2021, mengenalkan makanan tradisional khas karo berupa ulat sagu atau dalam istilahnya kidu dalam bahasa karo, yang mempunyai banyak jenis ini terdapat pada batang pohon yang sudah lapuk atau pembusukan.

Terdapat juga  ulat yang berada di batang bambu jenisnya lebih kecil dan berwarna putih serta ramping.Tidak semua bambu yang memiliki ulat/kidu .Bambu nya mempunyai ruas yang pendek dan berwarna hijau dengan sebutan buluh regen(bahasa Karo).

Lain halnya dengan Ulat Enau/Aren( kidu pola).Ulat yang terdapat pada batang pohon aren/batang pola dalam istilah bahasa karo,mempunyai ukuran yang lebih besar 

Kedua jenis ulat ini dapat dikonsumsi  dengan beragam cara ,baik di goreng maupun di rebus.