INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

YOSL-OIC Luncurkan Buku The Land of Human and Orangutan Karya 5 Etnografi

Inji Warrior/ Iwan Gunadi Batubara

Konservasi

YOSL-OIC Luncurkan Buku The Land of Human and Orangutan Karya 5 Etnografi

Buku The Land of Human and Orangutan menyajikan hasil riset etnografi yang penuh makna, kisah nyata masyarakat lokal di Sumatra dan mengisahkan bagaimana mereka berinteraksi dengan orangutan, serta tantangan yang mereka hadapi di tengah perubahan zaman.

19 Juni 2025 19:35:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB


Inji Warrior, Medan - Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre ( YOSL- OIC) menggelar ngobrol santai dan peluncuran buku berjudul “The Land of Human and Orangutan” karya 5 Etnografi, Kamis (19/6/2025) di Kantor YOSL-OIC Jalan Bunga Sedap Malam, Medan.

Kelima penulis tersebut yakni Dr. Fikarwin Zuska, M.Ant, Assifa Febriani, Balqis Ranadalilla, Vania Charez dan Monika Tamba.

Buku The Land of Human and Orangutan menyajikan hasil riset etnografi yang penuh makna, kisah nyata masyarakat lokal di Sumatra dan mengisahkan bagaimana mereka berinteraksi dengan orangutan, serta tantangan yang mereka hadapi di tengah perubahan zaman.

Executive Director YOSL -OIC, Syafrizaldi Jpang  dalam pengantar buku tersebut menilai riset yang dilakukan YOSL-OIC melalui dukungan the Orangutan Land Trust (OLT) di fase kedua ini mengantarkan pemahaman bahwa hidup bersama manusia dengan orangutan sudah menjadi keniscayaan. Lanskap Leuser dan Batang Toru yang menyimpan kekayaan asli Orangutan sumatra dan Orangutan tapanuli memerlukan sentuhan pembangunan yang menyasar pada peningkatan pengetahuan  dan pemahaman semua pihak, terutama masyarakat yang hidup berdampingan dengan habitat orangutan.

Ditambahkannya, riset ini mengungkap pemahaman umum mengenai peran manusia sebagai pemegang kendali kelestarian orangutan dan habitatnya. Kendali tersebut sepertinya tidak optimal karena masyarakat di desa-desa yang menjadi habitat orangutan semakin sibuk dengan urusan mata pencaharian.

Pada akhirnya, riset ini masih melihat cahaya terang dari komitmen masyarakat untuk hidup lebih mandiri. Pengelolaan friksi antar individu diperlukan sebagai salah satu pendekatan konservasi yang menyeluruh , termasuk mengelola berbagai ekspektasi terkait peningkatan kesejahteraan, ujarnya.

Dosen dan peneliti di bidang ekologi hutan tropis dan konservasi keanekaragaman hayati di Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU),  Onrizal, Ph.D. pada bincang santai tersebut menyampaikan, buku  “ The Land of Human and Orangutan” sangat menarik untuk dibaca. Onrizal mengapresiasi para penulis, namun demikian sekilas membaca buku itu, dinilainya masih banyak yang harus ditulis para penulis dengan lebih mengulik cerita asal usul daerah tersebut.

Dalam bincang santai itu, para penulis menyampaikan kisah mereka dalam mengumpulkan catatan tentang kehidupan manusia yang berdampingan langsung dengan  orangutan. Para penulis mengisahkan cerita itu dari Batang Toru, Tapanuli  Selatan di Desa Sibulan- bulan, Kabupaten Langkat dan Aceh.

Penulis : Iwan Gunadi Barubara

JOIN US




JOIN US