BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara (BBKSDA Sumut) menyatakan Harimau Sumatera Surya Manggala berhasil survive setelah lebih sebulan pelepasliaran satwa endemik Sumatra tersebut di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Jambi.
“Hal itu terlihat dari pergerakannya yang sudah jauh dari titik pelepasliaran. Di tubuh Harimau Sumatera Surya Manggala terpasang GPS Polar Polygon sehingga kami bisa terus memantau keberadaannya,” kata Irzal Azhar Plh BBKSDA Sumut kepada INJIWARRIOR via sambungan telepon seluler, Kamis (28/7/2022).
Harimau Sumatera Surya Manggala dan Citra Kartini kembali ke habitat aslinya di alam liar pada 7-8 Juni lalu.
Malang nasib Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) Citra Kartini karena tidak survive dan mati dengan luka di tubuhnya. Petugas menemukan harimau betina itu di kawasan geotermal, Desa Lempur, Kabupaten Kerinci pertengahan Juli lalu.
Hal ini mendapatkan respon beragam dari berbagai pihak, termasuk dugaan pelepasliaran yang prematur hingga ketidakberhasilan program tersebut.
“Proses pelepasliarannya sudah sesuai dengan ketentuan. Sebelum pelepasliaran, keduanya (Surya dan Citra) sudah melalui proses habituasi di Suaka Harimau Barumun di Tapanuli Selatan sampai mereka berusia 3.5 tahun,” kata Irzal.
Terkait dugaan Harimau Surya yang berlokasi di luar TNKS, Irzal mengatakan bahwa saat ini harimau jantan tersebut sedang dalam pengawasan dari Balai Besar TNKS dan BKSDA.
“Kalau Surya berada di dalam kawasan, tidak ada masalah. Tapi kalau berada di luar kawasan, ini akan kami kaji lagi lebih lanjut,” katanya.
Melansir dari Jambiupdate, Plh BBTNKS, Teguh, mengatakan pihaknya akan melakukan kajian dan evaluasi penyebab keluarnya harimau Surya dari kawasan hutan TNKS sehingga menimbulkan konflik. Pada 26 Juni, Surya terpantau berada di luar kawasan TNKS. Berdasar pantauan GPS Colar, ia berada di areal perkebunan Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungaipenuh, Jambi.
"Apakah prilaku harimau atau makanannya yang kurang (di dalam hutan) maka tak bisa beradaptasi di TNKS, Kami akan melakukan kajian ulang," kata Teguh.
Saat ini, lanjut Teguh, pihaknya sudah memasang kandang jebak untuk menyelesaikan konflik satwa endemik Sumatra tersebut dengan warga.
Namun belum ada kepastian apakah Surya akan kembali ke alam liar TNKS atau Suaka Barumun.