Bunga Bangkai Raflesia Arnoldii mekar di kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Desa Sampe Raya, Dusun VI Tualang Gepang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat (13/04/2022).
Seorang pemandu wisata, Edi Ginting (40) yang menemukan bunga bangkai tersebut dengan lebar kelopak 60 cm, ketinggian 35 cm di 2022.
Rafflesia Armoldii tumbuh subur di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung dan Bengkulu. Uniknya, bunga ini juga dapat tumbuh sesekali di areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Di Sumatra Utara, bunga raksasa ini pertama kali ditemukan oleh Buyung pada era 1993-1994. Saat dijumpai awak media di rumahnya, Buyung (56) menceritakan awal mula menemukan Raflesia Arnoldii dengan bukaan kelopak yang cukup besar berdiameter 70 cm.
Minimnya pengetahuan akan bunga lindung tersebut, alih alih menjaganya, Buyung justru membelah tunggul bunga yang berkisar 30-an jumlahnya. Ia mengira itu jenis buah besar, namun perkiraannya salah. Belakangan ia mendapat Informasi dari seorang kawan pramuwisata Bukit Lawang, bahwa itu tunggul bunga Raflfesia Arnoldii.
Hal itu menarik minat peneliti Malaysia untuk melakukan riset selama hampir setahun di Kawasan Hutan Leuser.
Bunga Rafflesia Arnoldii mempunyai masa hidup singkat dengan masa mekar dalam lima atau enam hari sebelum kemudian membusuk dan mati. Untuk tumbuh kembali dalam waktu yang sangat lama berkisar sembilan bulan hingga tahunan. Itu sebabnya bunga ini masuk kategori bunga lindung karena langka.
Seorang ahli botani Inggris Joseph Arnold (1782-1818) dan negarawan Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826) yang menemukan bunga bangkai ini pertama kali di Indonesia.
Ini adalah tumbuhan parasit obligat yang memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan menjadi bunga terbesar di dunia. Rafflesia termasuk bunga yang unik karena hanya berupa bunga mekar tanpa daun, akar, dan tidak memiliki batang.
Rafflesia Arnoldii bisa tumbuh hingga mencapai satu meter lebih dengan diameter yang memecahkan rekor dunia yaitu 107 cm.
Bunga ini menjadi individu terbesar dari semua spesies tumbuhan di dunia dan dapat ditemukan di pegunungan berhutan seperti Sumatra dan Kalimantan.
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mencatat status konservasi Rafflesia Arnodlii sebagai flora yang terancam punah (Endangered).
Penulis : Iwan Gunadi Batubara
Editor : Nurni Sulaiman