InjiWarrior - Apa yang ada di benak Anda jika mendengar kata orangutan? Ya. Orangutan merupakan satwa unik yang memiliki banyak kesamaan dengan manusia. Orangutan merupakan hewan endemik Indonesia. Populasinya kian merosot hingga kini berstatus terancam punah.
Bicara tentang orangutan memang tidak ada habisnya. Hewan ini disebut-sebut sebagai saudara terdekat manusia. Seperti diketahui, 97 persen DNA orangutan memiliki kesamaan dengan DNA manusia.
Dari sekian banyak kesamaan, satu di antaranya adalah fase menstruasi. Orangutan betina akan mengalami menstruasi sejak usia 12-15 tahun.
"Hal lainnya juga ada kesamaan antara kita dengan orangutan. Seperti masa menstruasi, orangutan betina juga mengalaminya," ujar Pendiri Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo saat menyampaikan materi pelatihan jurnalistik lingkungan Inji Warrior Camp Angkatan I, belum lama ini.
Selayaknya wanita, orangutan betina juga mengalami perubahan tingkah laku saat mengalami menstruasi. Seperti lebih sensitif, pemarah, murung hingga kesakitan.
Selain 'datang bulan', orangutan juga bisa merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis dan cemburu. Orangutan jantan akan memperlihatkan amarah saat betina yang dicintainya diganggu oleh pejantan lain. Begitupun sebaliknya.
Yang lebih unik lagi, rasa cemburu itu ternyata tidak hanya berlaku terhadap sesama spesies mereka. Sebab, baik orangutan jantan maupun betina diyakni juga cemburu dan marah apabila melihat manusia sedang 'mendekati' pasangannya.
"Kemudian, maaf, cara mereka bercinta juga mirip sekali dengan manusia. Mereka biasanya juga bercumbu terlebih dahulu," kata Panut.
Segala keistimewaan yang dimiliki orangutan ternyata berbanding terbalik dengan nasib yang dialaminya. Keistimewaan itu ternyata justru menjadi kutukan bagi mereka. Sebab, selain diburu karena dianggap hama oleh korporasi perkebunan, orangutan juga ditangkap untuk dijual dan dijadikan koleksi atau hewan peliharaan.
Saat ini, terdapat tiga subspesies orangutan, yakni orangutan Sumatra atau Pongo abelii orangutan Kalimantan atau Pongo pygmaeus dan orangutan Tapanuli atau Pongo tapanuliensis. Berdasarkan catatan International Union for Conservation of Nature (IUCN), orangutan masuk dalam kategori Kritis atau Critically Endangered.