LANGKAT, INJIWARRIOR - Satu ekor sapi milik warga kembali mati diterkam harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022).
Belum lama juga pada Selasa, (1/2/2022) mengalami kejadian yang sama di tempat tersebut yakni tepatnya area perkebunan warga yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) wilayah V Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Palber Turnip membenarkan adanya kejadian itu.
Menurutnya, pemangsa sapi warga tersebut adalah harimau yang sama dengan predator sebelumnya. Namun kali ini sapi hanya kena terkam di bagian laher dan harimau tersebut belum sempat menjadikannya makanan. Namun, terkaman tersebut menyebabkan kematian.
"Kami yakini harimau itu masih yang sama dengan harimau yang dulu, ketika kejadian di 2018 dan 2019. Teorinya karena dia sering makan daging sapi jadi harimau ketagihan, sehingga harimau sering masuk permukiman," kata Palber kepada InjiWarrior, Senin (7/2/2022).
Sifat ketagihan harimau memakan ternak warga membuat pihak Balai Besar TNGL mengambil inisiatif. Kini pihaknya mengaku sudah memasang kandang jebak di wilayah tersebut. Jika si predator masuk kandang jebak, ada kemungkinan si Belang akan translokasi.
"Kita sudah memasang kandang jebak di lokasi kejadian dan besok akan memasang kandang jebak lagi. Harapannya harimau masuk dalam perangkap dan dapat dievakuasi," katanya.
Menurut Palber, hal itu dilakukan untuk mencegah sifat ketagihan binatang buas dalam mencari makan. Dan yang lebih menguatirkan jika terjadi harimau tidak bisa membedakan lagi mana yang binatang dan manusia.
Selain itu, Palber juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melepas liarkan sapinya dan untuk sementara membuat kandang.
"Tadi sudah melakukan pertemuan dengan warga. Kita minta kepada warga untuk membuat kandang sapi dan bagi warga yang tidak mampu membuat kandangnya kita akan fasilitasi," katanya.