INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Satu Anak Gajah Sumatera Mati Terpapar Virus

Anak Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis)  berusia 2,4 tahun bernama Damar ditemukan mati di dalam kawasan Konservasi Taman Wisata Alam, Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau , 11 Januari 2023. (Foto: Wahyudi)

Satwa

Satu Anak Gajah Sumatera Mati Terpapar Virus

Usai dilakukan nekropsi, sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru serta cairan perikardium gajah segera dikirim ke Laboratorium di Bogor, agar dapat diketehui penyebab kematian tersebut.

18 Januari 2023 18:45:00 WIB 18 Januari 2023 19:17:08 WIB

ANAK Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berusia 2,4 tahun bernama Damar ditemukan mati di dalam kawasan Konservasi Taman Wisata Alam, Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau , 11 Januari 2023.

Gajah jinak berkelamin jantan yang merupakan anak dari pasangan induk dengan nama penanda Ngantini dan Robin ini lahir pada 3 Juli 2020.

"Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Alex Gunawan yang merupakan seorang mahout atau pelatih gajah," ungkap Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan, Rabu (18/01/2023).

Ia menjelaskan, awalnya pada Rabu 11 Januari 2023 pukul 07.45 WIB, Alex melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan.

Sampai di tempat ikatan (gajah), Alex  melihat Damar dalam posisi rebah dan tidak bergerak, Alex berfikir Damar masih tidur. “Namun setelah dipastikan ternyata gajah Damar telah mati," katanya.

Dijelaskannya, sehari sebelumnya, sekitar pukul 18.00 WIB petugas piket malam, Ludinsion Nainggolan masih melihat gajah Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan.

Setelah menerima laporan tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera menurunkan Tim Medis untuk dilakukan nekropsi dan mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar.

Usai dilakukan nekropsi, sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru serta cairan perikardium gajah segera dikirim ke Laboratorium di Bogor, agar dapat diketehui penyebab kematian tersebut.

Dari hasil laboratorium yang keluar pada 17 Januari 2023 menyatakan, bahwa gajah Damar mati disebabkan Positif Elephant Endotheliotrooic Herpes Virus (EEHV).

"Jenis virus ini sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah. Namun dapat menyerang dengan cepat pada anak gajah," ujarnya.

Selama ini, Balai Besar KSDA Riau bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.

 

Penulis: Wahyudi

Editor: N Sulaiman

 

TERKAIT DENGAN INI
JOIN US




JOIN US