Inji Warrior, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerima bayi beruang madu (Helarctos malayanus) dari masyarakat, Jumat, 24 Juli 2023.
Bayi beruang madu hasil serahan masyarakat saat ini berada di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Riau yang merupakan kerjasama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dengan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo, kota Pekanbaru, Riau.
Bayi beruang madu berkelamin jantan itu ditemukan di kebun masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Dokter Hewan Balai Besar KSDA Riau, Rini Deswita menjelaskan, bayi beruang itu diserahkan pada 24 Juli 2023 oleh masyarakat melalui Bidang KSDA Wilayah I Rengat dan selanjutnya dibawa ke Balai Besar KSDA Riau untuk menjalani perawatan.
"Saat ini bayi beruang berkelamin jantan dengan berat lebih kurang 760 gram dalam kondisi sehat dan sudah bisa minum susu, " kata Rini, Selasa (25/7/2023).
Awalnya, lanjut Rini, Masyarakat menemukan bayi beruang tersebut ketika sedang membuka lahan perkebunan sawit.
"Bayi beruang tersebut ditemukan tidak ada induknya, kemungkinan besar ditinggal oleh induknya. Kemudian anak beruang tersebut dibawa masyarakat kerumahnya dan sempat dipeliharanya selama 1 bulan," ungkapnya.
Lokasi tempat penemuan itu merupakan habitat beruang dan satwa liar lainnya. "Selanjutnya, terhadap bayi beruang madu ini akan kita lakukan perawatan sampai nantinya bisa dan layak untuk dilepasliarkan," tandas Rini.
Untuk diketahui, beruang madu merupakan salah satu jenis satwa dilindungi dan termasuk hewan langka dengan status konservasi dalam CITES (Convention on International Trade Endangered Species) kategori appendix 1. Artinya tidak boleh diperjualbelikan dan dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK nomor P.106 tahun 2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi.
Penulis : Wahyudi
Editor : Rahmad Suryadi