INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Evakuasi Tapir yang terluka Saat Berkeliaran Dikebun Warga

Petugas melihat kondisi seekor Tapir (Tapirus indicus) berkelamin jantan yang terluka pada bagian pinggir matanya sebelah kanan saat berada didalam kandang transit satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau di Pekanbaru, Riau, Minggu (14/11/2021). Tapir merupakan Spesies yang terancam punah dalam daftar merah International Union for Coservation of Nature (IUCN) itu dievakuasi saat berkeliaran didalam kebun warga Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dalam kondisi terluka.  Injiwarrior/Wahyudi

Satwa

Evakuasi Tapir yang terluka Saat Berkeliaran Dikebun Warga

"Bila dilihat dari lukanya, kuat dugaan luka pada satwa jenis tapir itu berasal dari benda tajam dan ada kemungkinan itu dilukai oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab"

14 November 2021 22:09:35 WIB 14 November 2021 22:10:59 WIB

Injiwarrior, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi seekor Tapir (Tapirus indicus) dalam kondisi terluka saat berkeliaran dikebun warga Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, provinsi Riau.

 

Berawal adanya laporan masyarakat ke call center Balai Besar KSDA Riau pada 12 November 2021, terkait adanya seekor satwa dilindungi  tapir yang terluka pada bagian pinggir matanya berkeliaran di kebun warga, kata plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Minggu (14/11/2021).

 

"Selanjutnya pada 13 November 2021, Tim Bidang Wilayah I Rengat disusul Tim medis Balai Besar KSDA Riau turun kelokasi dan melakukan upaya pertolongan pertama dengan memberikan air serta memberikan makanan dedaunan ubi agar kondisi satwa tetap terjaga".

 

Lanjut Hartono, Tim medis segera lakukan upaya pertolongan medis dengan pengobatan luka pada bagian pinggir sebelah kanan mata Tapir untuk mencegah infeksi.

 

Hartono mengatakan, menurut keterangan warga satwa tersebut sudah satu hari berkeliaran dikebun warga. 

 

"Melihat kondisi satwa yang terluka cukup serius, kemudian petugas dan tim medis langsung melakukan evakuasi untuk segera dibawa kekandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau agar mendapat perawatan secara intensif", jelasnya.

 

Dari hasil identifikasi, satwa dilindungi jenis tapir tersebut berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berumur 5 tahun dengan panjang 1 meter 20 cm. Perilaku Tapir relatif jinak dan tidak takut dengan kedatangan manusia disekitarnya.

 

"Bila dilihat dari lukanya, kuat dugaan luka pada satwa jenis tapir itu berasal dari benda tajam dan ada kemungkinan itu dilukai oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab", ujar hartono. 

 

Tim Balai Besar KSDA Riau mengucapkan terima kasih atas upaya warga dalam membantu dan mengamankan satwa yang dilindungi tersebut.

 

Tim juga memberikan sosialisasi terkait satwa dilindungi termasuk Tapir serta upaya penanganan konflik satwa liar. Kami berharap kepada warga untuk selalu berkomunikasi dengan Balai Besar KSDA Riau terkait adanya satwa liar yang dilindungi.

 

Kami menghimbau kepada masyarakat dan semua pihak agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun karena dapat dijerat dengan Pasal 40 UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

 

"Bagi siapapun yang menemukan pelanggaran ataupun hal hal yang mencurigakan terkait perburuan atau perdagangan satwa liar yang dilindungi untuk segera melaporkan ke call center Balai Besar KSDA Riau", tutup Hartono. 

Wahyudi

Wahyudi

Editor
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US




JOIN US