INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Landak Sumatera Terancam Punah

Landak sumatra atau sumatran porcupine (Hystrix sumatrae) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatra yang pandai berenang. Foto : iNaturalist

Satwa

Landak Sumatera Terancam Punah

Ancaman dan Konservasi pada habitat aslinya landak ini mengalami berbagai ancaman, di antaranya kerusakan habitat hingga perburuan untuk diambil dagingnya dan hiburan. Selain itu, duri-durinya digunakan sebagai ornamen hiasan dan jimat. 

24 Februari 2024 13:24:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

Inji Warrior, Medan - Landak sumatra atau sumatran porcupine (Hystrix sumatrae) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatra.

Selain landak sumatra, Indonesia juga memiliki spesies landak lainnya, yaitu landak jawa (H. Javanica), landak raya (H. brachyura), landak butun (H. crassispinis), dan angkis ekor panjang (Trichys fascicutala).

Di samping itu, hingga saat ini belum ada catatan pasti mengenai umur landak ini di alam liar. Namun bagi yang hidup di penangkaran, pernah tercatat dapat hidup hingga berumur 13 tahun. Meskipun landak sumatra hidup di darat dan merupakan satwa terestrial, mereka adalah pemanjat yang buruk tapi pandai berenang.

Sebelumnya, landak ini masuk ke dalam Hystrix crassipinis dari Pulau Kalimantan karena morfologinya sangat mirip. Namun berdasarkan analisis lanjutan, diketahui ukuran tubuh dan diameter rambut landak sumatra lebih kecil dan lebih tipis sehingga dinyatakan sebagai spesies yang berbeda.

Morfologi dan ciri-ciri umum landak ini ukuran tubuhnya relatif kecil, dengan panjang total tubuhnya berkisar antara 45 hingga 56 cm dan rata-rata 54 cm. Sementara panjang ekornya saja berkisar antara 2,5 hingga 19 cm dengan panjang rata-rata 10 cm. Sedangkan berat tubuhnya hanya berkisar antara 3,8 hingga 5 kg saja.Selain itu, duri pipih yang tajam dan rambut yang kaku menutupi tubuh landak ini. 

Duri dan rambutnya dapat mencapai panjang 16 cm. Biasannya duri dan rambut tersebut lebih fleksibel pada bagian pipi, bawah tubuh, dan kakinya.Landak sumatra juga memiliki bagian “rattle quills” yang terletak di bagian ekor dan memiliki ujung yang berongga. Bagian tersebut akan menghasilkan suara seperti desisan saat mereka goyangkan.Duri di tubuhnya berwarna cokelat tua, sebagian lainnya berwarna putih di bagian ujung, sehingga memberi tampilan abu-abu berbintik-bintik. Keunikan landak ini dibandingkan landak lainnya ialah mereka tidak memiliki jambul seperti yang ditemukan pada genus Hystrix lainnya.Habitat dan Distribusi landak sumatraLandak ini hanya dapat kita temukan di hutan hujan tropis yang menutupi Pulau Sumatra. 

Mereka menyukai daerah yang berbatu, membuat sarang di goa, di bawah pohon dan tunggul yang tumbang. Selain di hutan, mereka juga dapat hidup di lahan terbuka ataupun dibudidayakan.

Ancaman dan Konservasi pada habitat aslinya landak ini mengalami berbagai ancaman, di antaranya kerusakan habitat hingga perburuan untuk diambil dagingnya dan hiburan. Selain itu, duri-durinya digunakan sebagai ornamen hiasan dan jimat. 

Padahal, di alam liar landak sumatra dapat membantu regenerasi hutan sebagai penyebar benih melalui kotorannya.Meskipun begitu di Indonesia, satwa endemik yang berharga ini belum pemerintah kategorikan sebagai satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 Tahun 2018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi.

JOIN US




JOIN US