JAKARTA — Gempa berkekuatan 5,6 skala richter menghantam barat daya Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Getaran kuat juga terasa di Ibu Kota Jakarta. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam laman Twitternya mengatakan bencana tersebut menewaskan setidaknya 162 orang dan menyebabkan ratusan orang luka-luka.
""Data terakhir per jam 21.00, dari call center BPBD Cianjur, korban bertambah di mana yang meninggal dunia 162 jiwa. 326 luka berat/ringan. 2,345 rumah rusak berat. 13,400an pengungsi," cuitnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman resminya menyatakan gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan tidak berpotensi terjadinya tsunami. Namun, BMKG mengingatkan mengenai kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Virgia Setialucita (55 tahun), warga Jakarta yang sedang berada di Sentul, Jawa Barat, mengatakan saat gempa terjadi dia sedang berada di ruang perkantoran lantai tiga. “Air di botol minuman di meja bergoyang-goyang. Getaran (gempa) sangat keras sampai suami saya berlari ke luar ruangan tanpa sepatu,” jelasnya kepada VOA.
Hal senada juga diungkapkan Fika (45 tahun), seorang karyawan yang berkantor di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ia mengatakan kantornya yang berada di lantai 15 bergetar hebat saat gempa terjadi. “Kaca-kaca bergetar, gedung terasa goyang,” katanya pada VOA.
Dan, tambah dia, akhirnya seluruh penyewa gedung memilih untuk menyelamatkan diri melalui tangga darurat, dan berkumpul di lobby bawah.
Suasana Kota Cianjur setelah digoyang gempa berkekuatan 5,6 skala richter pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. (Foto: Courtesy/Basarnas)
Dalam keterangan persnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengatakan Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat mencapai tujuh unit. Di samping bangunan rumah, gempa tersebut juga merusak sebuah pondok pesantren dan RSUD Cianjur.
Indonesia secara geografis terletak di wilayah cincin api yang kerap disebut sebagai ring of fires. Akibatnya Indonesia rentan mengalami bencana, khususnya gempa dan erupsi gunung berapi. [ah/rs]