Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan (BKSDA Kalsel) saat ini memiliki kandang transit satwa yang menampung satwa hasil konflik, satwa sitaan dan juga satwa serahan dari masyarakat. Kabar baik di dunia konservasi, bahwa kesadaran masyarakat meningkat untuk tidak memelihara satwa lindung yang tidak jelas asal usulnya.
“Kami merawat satwa kelompok primata, aves, mamalia dan reptilia. Ada dua orang perawat satwa yang merawat mereka. Juga ada dokter hewan yang selalu mengecek kesehatan satwa tersebut,” kata Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc. Kepala Balai BKSDA Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Progress pemeliharaan satwa ini bukan sekadar perawatan saja, namun kami melakukan observasi untuk pelepasliaran atau perlakuan tindakan konservasi lain demi kelestariannya. Jika dalam observasi, satwa tersebut sehat dan dapat bertahan hidup di alam, tentu akan segera dilepasliarkan ke habitatnya,” kata Mahrus menambahkan.
Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam penyelamatan satwa, BKSDA Kalsel terus berusaha memperbaiki sarana prasarana pendukung dan juga menjalin kerjasama dengan banyak pihak guna pemenuhan kesejahteraan satwa.
BKSDA Kalsel bersama dengan Taman Safari Indonesia sesuai Nota Kesepakatan akan membangun kandang transit satwa berstandar internasional. Secara bertahap, BKSDA Kalsel akan membangun kandang transit yang baru, menggantikan kandang transit yang lama.
Ada beberapa persyaratan umum yang harus diperhatikan dalam membuat kandang, misalnya dari segi teknis, ekonomi, kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan, dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
Kandang satwa yang baik adalah kandang yang dari segi pencahayaan mencukupi untuk satwa atau kandang tersebut tersinari matahari pagi. Kemudian secara pemenuhan kebutuhan air juga baik. “Hal yang tidak kalah penting adalah jauh dari hiruk pikuk permukiman untuk menghindari stres satwa maupun polusi suara dan limbah bagi lingkungan sekitar,” kata Mahrus.
Dari segi tipe, kandang paddock merupakan tipe yang ideal. Satwanya ditempatkan secara individual dan mempunyai umbaran. Hal itu, agar satwa dapat bergerak lebih bebas jika dibandingkan dengan kandang tipe lainnya. Kandang tipe ini secara khusus diperuntukkan bagi satwa agar dapat melakukan olahraga atau pergerakan lebih luwes. “Jenis kandang seperti inilah dalam waktu dekat yang akan dibangun di BKSDA Kalsel.”