Mentawai, INJIWARRIOR- Gempa bumi magnitude 7,3 mengguncang pantai barat Sumatera pada Selasa (25/04/2023) pukul 03.00.57 WIB.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan episenter terletak pada kordinat 0,93 derajat Lintang Selatan dan 98,39 derajat Bujur Timur atau berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 84 km.
“Gempa besar di Padang…” kata seorang warga, Yuke.
Gempa tektonik akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia itu berpotensi tsunami.
“Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status Waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian tsunami 11cm di lokasi TG Tanah Bala pada pukul 03:17 WIB.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI (etaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan), daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti).
Hingga pukul 04.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya delapan aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4,6.
BMKG menyatakan waspada tsunami berakhir pada pukul 05.24 WIB. Kemudian mengupdate parameter gempa menjadi magnitudo 6,9 pada kordinat 0,95 derajat Lintang Selatan dan 98,36 derajat Bujur Timur atau berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Penulis: N Sulaiman
Editor: N Sulaiman