InjiWarrior - Perlakuan seorang mahout terhadap seekor anak gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) di lokasi wisata Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, menjadi sorotan.
Cuplikan video yang beredar di media sosial menuai beragam reaksi dari netizen. Tak sedikit di antara mereka yang mengecam perlakuan mahout.
Namun menurut Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Adhi Nurul Hadi, mahout yang bersangkutan tidak bermaksud untuk menyakiti gajah.
Namun untuk mendidik gajah supaya menurut kepada pawang dan tidak agresif terhadap manusia di sekitarnya. Termasuk pengunjung.
"Itu perilaku yang biasa. Namun jika ada orang dekat dengan gajah di sekitarnya dapat berbahaya," kata Adhi dikutip dari IDN Times Sumut, Kamis (18/11/2021).
Adhi mengatakan, tindakan mahout yang terlihat kasar bermaksud mendisiplinkan gajah.
"Perlakuan itu untuk mengontrol gajah. Yang tidak biasa adalah, perlakuan itu dipertontonkan kepada pengunjung. Sehingga persepsinya menjadi liar. Karena tidak semua masyarakat memahami bagaimana mengatur gajah," kata Adhi.
Sementara itu, Direktur Conservation Response Unit (CRU) Aceh Wahdi Azmi menganggap wajar jika masyarakat awam menilai bahwa gajah itu disiksa atau memeroleh perlakuan kasar.
Akan tetapi, tindakan sang mahout juga terbilang normal. Sebab, gajah mesti disiplinkan sejak kecil.
“Kalau kita perhatikan itu video, mahout memukulnya juga tidak super kuat. Bukan dipukul habis-habisan. Intensitasnya kan semakin kecil. Tindakan itu maksudnya supaya si gajah tidak membiasakan dia mengganggu orang lain. Sehingga, supaya tidak ada risiko pendisiplinan itu selalu dilakukan," ujar Wahdi.