INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Konservasionis Evakuasi Bangkai Penyu di Perairan Bandang Tapteng

Konservasionis mengevakuasi bangkai penyu hijau (Chelonia mydas) di Pantai Bandang, Tapanuli Tengah, Senin (28/2/2022). (INJIWARRIOR/DAMAI MENDROFA)

Satwa

Konservasionis Evakuasi Bangkai Penyu di Perairan Bandang Tapteng

"Karena keberadaan Penyu di Tapteng tentu menjadi aset berharga yang harus kita jaga dan rawat, itu juga visi besar hadirnya KKP2B yang kita dampingi bersama Desa Rawa Makmur. Ayo selamatkan penyu demi anak cucu" Bendahara Yamantab Dian Iradhani Pribadi

01 Maret 2022 12:06:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

Konservasionis Evakuasi Bangkai Penyu di Perairan Bandang Tapteng

INJIWARRIOR.com, TAPTENG - Kelompok Konservasi Penyu Pantai Bandang (KKP2B) yang merupakan dampingan Yayasan Menjaga Pantai Barat (Yamantab) mengevakuasi bangkai seekor Penyu hijau  (Chelonia mydasyang mati mengambang di perairan Pantai Bandang, Desa Rawa Makmur, Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (28/2/2022).

Ronaldo Simare-mare, Bidang Monitoring KKP2B mengatakan, bangkai Penyu itu ditemukan berjarak 200 meter dari Pusat Konservasi KKP2B.

"Kemarin malam kita dapat informasi ada Penyu mengambang di laut berjarak satu kilometer dari Pusat Konservasi, karena sudah malam, kita putuskan melakukan pencarian di siang hari, dan akhirnya berhasil menemukan bangkai itu," kata Ronal.

Dikatakan, kondisi Penyu saat ditemukan sudah membusuk dengan bagian Karapas atas terbelah, kepala pecah dan kedua tungkai belakang nyaris terlepas.

"Identifikasi yang kita lakukan, kita duga Penyu mengalami kekerasan, praduganya sengaja dibunuh dan karapasnya dibelah menggunakan alat tajam, terlihat belahan di karapas rapi, ya seperti terkena parang," jelas Ronal.

Sementara itu, Jasman J Mendrofa, bidang SDM KKP2B menambahkan, usai ditemukan dan diidentifikasi, Penyu itu berjenis Penyu Hijau dan diduga berjenis kelamin jantan.

"Perkiraan bobot sekitar 40 ke 50 kilogram, panjang 51 centimeter," katanya.

Dia menambahkan, usai dilakukan identifikasi dan pencatatan sesuai form yang telah disiapkan, pihaknya melakukan evakuasi dan menguburkan bangkai tak jauh dari pusat konservasi.

"Bangkai kita tanam dan sudah kita beri penanda sesuai SOP yang kita tetapkan," katanya.

Sementara itu, Bendahara Yamantab Dian Iradhani Pribadi menuturkan, atas temuan tersebut pihaknya mengimbau agar tak lagi terjadi kekerasan terhadap mamalia dilindungi itu.

"Perairan Tapteng kan memang menjadi habitat Penyu, di mana saja, kapan saja, tanpa diduga bisa bertemu dengan Penyu," kata Dian.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya berharap baik nelayan atau warga yang bertemu Penyu atau mengetahui keberadaan telur penyu untuk tidak mengganggu, menangkap, atau memperjualbelikannya.

"Karena keberadaan Penyu di Tapteng tentu menjadi aset berharga yang harus kita jaga dan rawat, itu juga visi besar hadirnya KKP2B yang kita dampingi bersama Desa Rawa Makmur. Ayo selamatkan penyu demi anak cucu," kata Dian.

 

Penulis : Damai Mendrofa

Editor : Nurni Sulaiman

TERKAIT DENGAN INI
JOIN US




JOIN US