INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Terancam Kelestariannya

Lanskap Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CG GSK-BB), Riau. Injiwarrior/ Dokumen Web Propinsi Riau

Konservasi

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Terancam Kelestariannya

Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil merupakan ekosistem rawa gambut yang sangat rawan terjadi kebakaran dan sekaligus menjadi habitat satwa. Sehingga sangat perlu dijaga kelestariannya dan diamankan dari aktivitas ilegal yang dapat merusak hutan.

15 Oktober 2022 13:26:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

Injiwarrior, Riau- Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CG GSK-BB) adalah sebuah lahan gambut raksasa yang berkedudukan di Provinsi Riau, tepatnya di daerah Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak. Luasnya 705,271 hektare (2,72307 sq mi), cagar biosfer ini dideklarasikan UNESCO dalam Man and the Biosphere Programme guna mendukung industri kayu berkelanjutan. Ia merupakan rumah daripada 2 suaka margasatwa, yakni Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Suaka Margasatwa Bukit Batu. Spesies unggulan di sini ialah gajah sumatra dan harimau sumatra.

Menurut Direktur Program Komite Nasional Program MAB Indonesia Y Purwanto, di tempat itu ditemukan 159 jenis burung, 10 jenis mamalia, 13 jenis ikan, 8 jenis reptil, serta 52 jenis tumbuhan langka dan dilindungi, antara lain anggrek dan ramin. Satwa yang dilindungi yang ada di sana di antaranya buaya senyulong dan burung rangkong. 

Lanskap Giam Siak Kecil – Bukit Batu (GSK-BB) terletak antara 101° 6’ 44.96’’ -102° 9’ 55.52’’ BT dan 1° 40’ 19.99’’ LU- 0° 32’ 23.52’’ LU. Lanskap seluas 941.200 hektar ini berada di Kabupaten Bengkalis, Dumai, Kampar, Pekanbaru, Rokan Hilir dan Siak, dengan total 23 kecamatan dan 148 desa. Lanskap GSK-BB mencakup 3 Kawasan Konservasi yaitu Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Suaka Margasatwa Bukit Batu, dan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim.

Di Lanskap GSK-BB terdapat beberapa KPH yang mengelola kawasan hutan pada tingkat tapak, diantaranya KPH Bagan Siapi Api (733,1 Ha), KPH Bengkalis Pulau (242.323,9 Ha), KPH Mandau (155.085 Ha) dan KPH Minas Tahura (101.674,6 Ha). Serta 4 Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan Konservasi diantaranya SM Bukit Batu (21.673,5 Ha), GM Giam Siak Kecil (78.365,4 Ha), SM PLG Sebanga (5.732,8 Ha) dan Tahuran Sultan Syarif Kasim (6.457 Ha).

Gambut di lanskap GSK-BB terutama di bagian timur Suaka Margasatwa Bukit Batu mempunyai bentuk klasik yaitu kubah (dome) yang lebih dalam pada bagian tengah dan lebih dangkal pada bagian pinggirnya.  Bentuk kubah ini sangat berarti untuk tandon air (aquifer) terutama di musim kemarau karena kemampuan gambut menyerap air tergantung pada ketebalan, kualitas dan densitasnya. 

Di dalam lanskap GSK BB terdapat Tasik yang mempunyai fungsi ekonomi bagi masyarakat sekitar karena merupakan sumber ikan untuk dikonsumsi. Jumlah sungai yang telah diberi nama di GSK-BB sebanyak 156 sungai yang berada pada 5 DAS (Daerah Aliran Sungai) dan 3 Kawasan Hidrologi Gambut (KHG), serta menyimpan sekitar 59 Ribu Ton Cadangan Karbon.
Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil merupakan ekosistem rawa gambut yang sangat rawan terjadi kebakaran dan sekaligus menjadi habitat satwa. Sehingga sangat perlu dijaga kelestariannya dan diamankan dari aktivitas ilegal yang dapat merusak hutan.

Diolah dari berbagai sumber

JOIN US




JOIN US