INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Lumba-lumba Terdampar Mati Mengenaskan di Pantai Seluma Bengkulu

Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncates) yang terdampar mati mengenaskan dengan tubuh tidak utuh di pinggir Pantai Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Selasa (10/5/2022). (INJIWARRIOR/Radarseluma)

Satwa

Lumba-lumba Terdampar Mati Mengenaskan di Pantai Seluma Bengkulu

Seekor lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncates) terdampar mati dalam kondisi mengenaskan di atas kayu di pinggir Pantai Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Selasa (10/5/2022).

12 Mei 2022 06:27:00 WIB 14 Mei 2022 09:56:16 WIB

Bengkulu, INJIWARRIOR - Seekor lumba-lumba hidung botol terdampar mati dalam kondisi mengenaskan di atas kayu di pinggir Pantai Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.


Melansir dari Detik, Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Pasar Seluma, Anton Supriantono mengatakan bangkai lumba-lumba itu ditemukan terdampar oleh sejumlah nelayan dalam kondisi menyedihkan, tubuhnya terbelah dan sirip tidak utuh lagi.

"Bangkai lumba-lumba itu ditemukan terdampar dalam kondisi sudah terpotong. Kondisinya masih segar. Tidak diketahui siapa melakukannya," kata Anton, Selasa (10/5/2022).

Anton menjelaskan, mirisnya lagi lumba-lumba tersebut ketika ditemukan nelayan dalam kondisi perut telah dibelah dan sirip telah dipotong. Sementara badan lumba-lumba telah dipotong menjadi dua bagian.

Melansir dari Radarselumaonline, masyarakat yang berada di dekat perairan Pantai Seluma heboh dengan penemuan Lumba-lumba yang terdampar di perairan Pantai Seluma.

Seorang pemuda bernama Rio Syaputra (25) warga Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan yang pertama menemukan lumba lumba malang itu, Selasa (10/5), sekitar pukul 07.30 wib. Menurutnya, saat ditemukan lumba-lumba tersebut sudah terpotong menjadi dua bagian.

Rio juga yang mengubur biota laut malang itu karena kesadaran bahwa  lumba-lumba merupakan satwa lindung.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah II Bengkulu, langsung melakukan pengecekan ke lokasi penemuan Lumba-lumba tersebut.

“Tim mengecek ke lokasi penemuan Lumba-lumba tersebut,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah II Bengkulu Mariska Tarantona, S HUT. Dia mengapresiasi tindakan yang telah dilakukan oleh warga Desa Pasar Seluma serta menjamin kondisi perairan Seluma masih belum tercemar.

“Kita sangat apresiasi kepada warga Pasar Seluma terhadap satwa liar yang dilindungi. Dengan masih adanya lumba-lumba itu menandakan perairan laut di pesisir Kabupaten Seluma masih terjaga dari pencemaran.”

Untuk informasi, Kabupaten Seluma di bagian barat berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Belum jelas apa penyebab kematian the Bottlenose Dolphin ini. 

Lumba-lumba menjadi salah satu mamalia laut dilindungi dalam dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut periode 2018-2022, sehingga segala bentuk eksploitasi terhadap mamalia laut yang dilindungi sangat dilarang.

Berdasarkan status Perdagangan Internasional yang diatur oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncates) masuk ke dalam Appendiks II, yaitu statusnya belum terancam tetapi akan terancam punah apabila dieksploitasi secara berlebihan.

Kendati status the International Convention for Conservation of Nature (IUCN) jenis ini berisiko rendah (Least Concern/LC), namun lumba-lumba dilindungi oleh negara sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.


 

 

 

TERKAIT DENGAN INI
JOIN US




JOIN US