INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Petugas Tangkap Buaya Penyerang Wanita di Pekanbaru

Tim Berpose dengan buaya muara penyerang manusia di Sungai Piyai Village, Kabupaten Indragiri Hilir, RIau. (INJIWARRIOR/WAHYUDI)

Satwa

Petugas Tangkap Buaya Penyerang Wanita di Pekanbaru

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Inhil Eddiwan Shasby mengimbau masyarakat sekitar lokasi evakuasi buaya tersebut agar tetap berhati- hati dan selalu waspada. Sebab, tidak tertutup kemungkinan masih ada buaya lainnya di sungai tersebut.

22 Februari 2022 18:06:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Indragiri Hilir menangkap seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dan mengevakuasinya dari Sungai Piyai. Buaya itu sempat menyerang Nurlela warga Sungai Lundu Desa Sungai Piyai, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. 

Nurlela akhirnya berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka robek di tangan dan kakinya. Evakuasi terhadap satwa air itu atas permintaan warga setempat. Awalnya, Kepala Desa Sungai Piyai mengirim surat ke Bupati Inhil, HM Wardan. Isi surat itu tentang keresahan masyarakat tentang adanya buaya yang sudah mengancam jiwa manusia.

Buaya menyerang dan menyeret Nurlela di saat ia mengambil air di sungai. Nurlela melawan dan akhirnya ia selamat. Namun, ia terluka dan mendapatkan perawatan sebanyak 24 jahitan, di punggung, tangan, dan kaki.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Inhil Eddiwan Shasby mengatakan operasi evakuasi yang dilakukan Tim TRC Dinas Damkar tidak mengalami kendala, Senin (21/2/2022).

"Proses evakuasi berjalan lancar dan baik, semua anggota dalam keadaan baik. Hanya keletihan dalam melaksanakan tugas, dan itu sudah terbayarkan dengan keberhasilan penangkapan buaya itu," ujar Eddi.

Eddi mengimbau kepada masyarakat sekitar lokasi evakuasi buaya tersebut agar tetap berhati- hati dan selalu waspada. Sebab, kata dia, tidak tertutup kemungkinan masih ada buaya lainnya di sungai tersebut.

"Ada beberapa kemungkinan buaya bisa berada di permukiman masyarakat. Seperti kondisi cuaca musim penghujan dan air pasang sangat berpengaruh, habitat buaya terganggu. Bisa juga buaya mencari makan atau mangsa yabg ada sumber makanan. Kemungkinan lain buaya mencari tempat bertelur," kata Eddi.

Saat ini buaya penyerang Nurlela berada di Mako Damkar Inhil di jalan SKB Tembilahan sambil menunggu kedatangan petugas Balai Besar Konservasi dan Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau. Eddi mengatakan, saat ini masyarakat setempat berdatangan ke Mako Damkar Inhil untuk melihat langsung buaya penyerang manusia.

"Buaya muara ini cukup besar, beratnya sekitar 700 kilogram, panjang 5,2 meter dan lebar 88/90 centimeter. Sementara ada lima aliran sungai atau parit yang menjadi titik lokasi keberadaan buaya yang sering menampakkan diri," tegas Eddi.

Tim sempat beberapa kali mengalami kegagalan karena buaya berukuran cukup besar. Proses penangkapan buaya memakan waktu lebih kurang dua jam. Petugas akan melepasliarkan kembali buaya tersebut  ke habitat yang jauh dari permukiman untuk mengantisipasi agar tidak terjadi konflik lagi dengan manusia. 

 

Penulis : Wahyudi

Editor : Nurni Sulaiman

Wahyudi

Wahyudi

Editor
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US




JOIN US