INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Tangan Jahil Rusak Mural Orangutan Karya Seniman Lithuania di Medan


Mural Orangutan Karya Ernest Zacharevic  Seniman Lithuania di Jalan Perdana, Medan, rusak. Sebelumnya di tahun 2018 karya seni mural ini pernah dirusak juga, miniatur becak motornya hilang. Foto/Iwan Gunadi Batubara

Kabar Alam

Tangan Jahil Rusak Mural Orangutan Karya Seniman Lithuania di Medan

Ernest bersama  YOSL-OIC membuat karya seni mural tahun 2017 untuk peningkatan literasi lingkungan hidup sekaligus mendukung wisata kota Medan. Namun karya-karya Ernest di Kota Medan hampir semua nya rusak dan raib.

27 April 2023 17:25:00 WIB 28 April 2023 17:46:34 WIB

INJI WARRIOR, MEDAN- Karya seni  mural dinding bertema kehidupan sosial dan lingkungan  kembali rusak. Becak motor yang menjadi ornamen dari lukisan tiga anak bersama orangutan hilang. Mural tersebut dibuat oleh pelukis jalanan dari Eropa bernama, Ernest Zacharevic yang berasal dari  Lithuania.

Sebelumnya di tahun 2018 karya seni mural ini pernah dirusak juga, miniatur becak motornya hilang. Dari pantauan penulis, keaslian mural karya Ernest Zacharevic yang dilukis di dinding bangunan Jalan Perdana Medan, Kamis, 27 April 2023, rusak.

Johan (50) , warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi mural mengatakan, mural karya Ernest sudah dari tahun 2022 lalu sudah rusak, semenjak pembangunan trotoar  sudah tidak tampak lagi becak motor yang menjadi ornamen dari lukisan mural tersebut.

Mural atau lukisan  karya ernest  dilukis di salah satu dinding bangunan tua di Jalan Perdana, Medan. Mural itu bertemakan kehidupan sosial dan lingkungan,  bergambar 3 orang anak yang sedang bermain di atas becak motor. Dua Orang anak tengah bermain tepat ditengah. Sementara satu orang anak berbaju merah sedang memanjat di belakang becak. Lalu  di atas becak, terdapat lukisan seekor anak orangutan. Sebagai edukasi  pentingnya menjaga  keberlangsungan hidup satwa endemik Sumatra. 

Lokasi mural sangat strategis yang merupakan salah satu jalur menuju pusat inti Kota Medan.  Hanya dengan menempuh waktu 5-6 menit  sudah sampai ke Lapangan Merdeka Medan dengan menggunakan sepeda motor. Pejalan kaki kerap  berfoto selfi dengan latar belakang mural tersebut.

Rusaknya karya seni pelukis dunia itu pun mengundang reaksi dari berbagai pihak. Banyak  pihak yang mengecam perusakan tersebut. Ketua Dewan Pembina YOSL-OIC,  Panut Hadisiswoyo mengatakan,  mural karya Ernest Zacharevic ini memiliki nilai seni yang tinggi dan pesan penting bagi masyarakat Kota Medan karena karya Ernest  memiliki pesan tentang hubungan antara kehidupan sosial dan keberlangsungan satwa endemik Sumatera Utara, yakni orangutan. Bahkan karya-karya Ernest pernah menjadi destinasi seni mural di kota Medan." Di Penang, karya Ernest menjadi ikon wisata kota Penang yang selalu menjadi destinasi wisatawan dan urban Photography. 

Ernest bersama  YOSL-OIC membuat karya seni mural tahun 2017 untuk peningkatan literasi lingkungan hidup sekaligus mendukung wisata Kota Medan. Namun karya-karya Ernest di Kota Medan hampir semua nya rusak dan raib.

Panut menyesalkan kondisi mural karya Ernest di Jalan Perdana, Medan tersebut. " Apa kita tidak tahu itu karya seni mural dunia atau kita tidak menghargai karya seni?. Lukisan mural karya Artis Mural Dunia Ernest Zaharevis ini pernah menjadi ikon seni mural Kota Medan bertema kehidupan sosial dan lingkungan," ungkapnya.

Selain mural tiga anak bermain diatas becak bersama orangutan, Ernest dan timnya sudah menghiasi bebeerapa dinding bangunan di Kota Medan. Diantaranya, potret seorang nenek yang berada di Jalan Multatuli, Medan dan mural soal pembakaran hutan yang terletak di Jalan Juanda, Medan.

Penulis : Iwan Gunadi Batubara
Editor : Rahmad Suryadi

JOIN US




JOIN US