SATU akun Instagram @braja_sakti memposting video harimau di dalam ruangan sempit.

“Maniiiissss..ckckck..iii lucu kali marmut baru kami…marmut baruuu” demikian suara dari reel video tersebut yang menyebutkan audio asli.

Di video berdurasi 15 detik itu, tampak seekor harimau sedang melihat ke luar jendela kaca dengan mengangkat kedua kaki depan. Ia menyentuh pengait besi di jendela dengan menggigit dan berusaha menangkap dengan kaki depan. Seolah, si Belang ingin keluar lewat jendela tapi tidak bisa.

Kemudian harimau berjalan ke depan televisi. Hanya berjarak sekitar satu meter dari televisi, ada meja yang di atasnya dipenuhi dengan barang-barang seperti buku, remote, bantal, dan lainnya.

Di Reel IG itu, si belang nampak jinak dan tidak menunjukkan sifat liar seperti harimau pada umumnya. 

Secara kasat mata si belang nampak sehat, tubuhnya padat, bulunya bersih, dan tidak ada cacat atau luka di tubuhnya. Perutnya pun nampak gendut, seperti baru makan.

Di ruangan tersebut banyak buku-buku yang tersusun rapi di rak putih samping jendela maupun di meja depan televisi.

Di video ada tulisan merah “Lucu Kali Si Manis Kami”.

Bio akun @braja_sakti terkoneksi dengan akun lainnya yakni @outdoorheavenmx_medan dan @beta_sumatera. Akun perlengkapan outdoor di Medan.

Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara mengatakan bahwa hal ini sedang dalam penyelidikan. “…lagi cari info,” katanya.

Menurut kalangan konservasionis, harimau tersebut ukurannya serupa dengan Harimau Sumatra. Jika benar di video tersebut harimau Sumatera, maka pelaku dapat terkait pasal tentang satwa lindung.

Kepala Seksi Wilayah 1 Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Haluanto Ginting mengatakan pihaknya akan berkordinasi dengan BBKSDA dan pihak terkait lain tentang hal ini.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satwa lindung berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Berdasarkan the International Union for Conservation of Nature (IUCN), satwa endemik Sumatra ini berstatus Terancam Kritis (Critically Endangered) atau hanya satu tingkat menuju kepunahan di alam liar.