INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

BKSDA Aceh Pasang Lima Kandang Perangkap Harimau di Area Konflik

Ilustrator Medan sedang melihat gambar harimau untuk dilukis dalam upaya kampanye lingkungan di kegiatan US-Sumatra Partnership Through Illustration. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Konsulat Jenderal Amerika Serikat (US) Medan, Pesona Tropis Alam Indonesia (PETAI), dan CoHive Clapham di CoHIve Clapham Centre Point Medan, Sumatra Utara, Selasa (18/1/2022). (INJIWARRIOR/Ilustrasi/Nurni Sulaiman) 

Satwa

BKSDA Aceh Pasang Lima Kandang Perangkap Harimau di Area Konflik

“Lima kandang perangkap kita pasang di empat titik di kawasan Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, di lokasi harimau sering terlihat” Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto.

19 Maret 2022 17:30:00 WIB 19 Maret 2022 17:17:18 WIB

INJIWARRIOR.com - Konflik yang panjang antara manusia dan harimau Sumatera belum usai. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kerap muncul di beberapa wilayah di Sumatera. Umumnya wilayah tersebut berada atau bersinggungan langsung dengan kawasan hutan.

Dalam upaya penanggulangan konflik tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memasang kandang perangkap (box trap) di salah satu kawasan konflik antara harimau dan manusia yakni Aceh Selatan.

“Lima kandang perangkap kita pasang di empat titik di kawasan Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, di lokasi harimau sering terlihat,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, Sabtu (19/3/2022).

Kendati bernama kandang perangkap atau box trap, Agus berharap warga atau pun pihak yang berkentingan tidak menyalahartikan kegiatan yang mereka lakukan di lapangan.

“Tujuan dari pemasangan perangkap itu sebenarnya untuk upaya penyelamatan harimau. Setelah masuk kandang perangkap, harimau Sumatera itu nantinya akan kami lepasliarkan kembali ke habitat yang lebih baik,” katanya.

Sebelumnya, kata Agus, BKSDA Aceh sudah memasang tiga kandang perangkap, namun belum memberikan hasil.

“Selanjutnya, ada penambahan kandang perangkap yang kita pasang, jadi total ada lima kandang perangkap. Selain itu, tim tetap memonitor pergerakan harimau terutama di daerah yang rawan konflik,” kata Agus.
 

Menurut Agus, berdasarkan fakta lapangan, terungkap bahwa harimau itu kerap muncul di beberapa lokasi di kawasan perkebunan penduduk Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Kawasan itu berada di luar kawasan hutan lindung.

Selain memasang total lima box trap, BKSDA Aceh juga melibatkan tim medis dalam upaya penangkapan harimau menggunakan senjata bius.

Sebelumnya, seorang petani bernama Amrimus, 67 tahun, diserang harimau saat memanen kelapa sawit di kebun, Senin (7/2), di Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan. Serangan itu menyebabkan luka di lengan kanan dan mendapat perawatan di fasilitas kesehatan setempat. Saat itu, untuk menyelamatkan dirinya, korban refleks memukul harimau tersebut dengan alat panen sawit.

Di Sumatera Utara dan Aceh, konflik antara manusia dan harimau acap terjadi di kawasan yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“Penyangga kawasan TNGL adalah hutan produksi atau hutan produksi terbatas. Tapi de facto (faktual) sudah dikelola oleh warga. Di kawasan penyangga ini yang sering terjadi konflik antara harimau dengan manusia,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah V Bahorok Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Palber Turnip.

 

Penulis : Nurni Sulaiman

Editor : Nurni Sulaiman

JOIN US




JOIN US