INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

BKSDA Sulsel Evakuasi Monyet Hitam yang Masuk Perkebunan Warga di Mamuju

Monyet hitam (Macaca tonkeana), satwa endemik Sulawesi yang kerap masuk ke perkebunan warga di Desa Botteng, Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, masuk perangkap warga dan diserahkan ke BKSDA Sulsel, 13 April 2022.(INJIWARRIOR/BKSDA SULSEL)

Satwa

BKSDA Sulsel Evakuasi Monyet Hitam yang Masuk Perkebunan Warga di Mamuju

“Kuatir akan ada tindakan yang membahayakan kondisi Macaca, sehingga diputuskan untuk dibawa ke kandang transit di Palopo yang lebih dekat dengan Kawasan Cagar Alam Faruhumpenai” Ketua Tim Evakuasi, Alamsyah, S.Hut.

 

18 April 2022 19:45:00 WIB 18 April 2022 20:02:28 WIB

Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah I Mamuju - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) mengevakuasi seekor monyet hitam. Hal tersebut menindaklanjuti laporan masyarakat, terkait adanya satwa liar yang masuk perangkap di Desa Botteng, Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, 13 April 2022.

Monyet Hitam Tonkean (Macaca tonkeana) masuk dalam perangkap yang dipasang di areal kebun milik Abd. Halim. Perangkap tradisional tersebut terbuat dari kayu, atau biasa disebut Jerat Toban. Jerat Toban merupakan perangkap untuk mengelabui monyet yang datang di kebun mereka. Perkiraan ukuran Jerat Toban yang digunakan tersebut  sepanjang dua meter dengan lebar 1,5 meter dan tinggi dua meter.

“Monyet sering keluar masuk kebun masyarakat untuk mencari makanan karena lokasi desa yang berbatasan langsung dengan hutan. Monyet datang secara berkelompok, masyarakat merasa terganggu karena memakan buah-buahan yang ada di kebun,” ujar Abd. Halim.

Mengetahui hal tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat, Tim WRU Seksi Konservasi Wilayah I Mamuju yakni Alamsyah, Busman, Baroni, Tri Adi Mulyono dan Rachmad Hasanuddin langsung menuju lokasi untuk melihat keadaan monyet. Untuk menghindari tindakan yang dapat mengancam keselamatan satwa, Macaca selanjutnya dievakuasi menuju kandang transit untuk observasi lebih lanjut. Kemudian akan dilepasliarkan di kawasan hutan yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Ketua Tim Evakuasi, Alamsyah, S.Hut., menyampaikan “kuatir akan ada tindakan yang membahayakan kondisi Macaca, sehingga diputuskan untuk dibawa ke kandang transit di Palopo yang lebih dekat dengan Kawasan Cagar Alam Faruhumpenai”.

Proses evakuasi Monyet Hitam Tonkean oleh Tim WRU bersama masyarakat berjalan lancar dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare). Berdasarkan hasil identifikasi, monyet tersebut berjenis kelamin jantan. Terdapat luka goresan diatas mata sebelah kiri. Hal itu kemungkinan karena perilaku alamiah monyet yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bergerak-gerak di kanopi pohon, sehingga besar kemungkinan luka tersebut akibat goresan ranting pohon.

Monyet Hitam Tonkean (Macaca tonkeana) adalah spesies primata di keluarga Ceropithecidae yang merupakan satwa endemik pulau Sulawesi dan Kepulauan Togian. Satwa ini berkembang biak dengan baik di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Lore Lindu, Cagar Alam Marowali, dan Cagar Alam Faruhumpenai.

JOIN US




JOIN US