KETUA Kelompok Konservasi Penyu Pantai Binasi, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sahbudi Sikumbang tidak bisa menahan kesedihan saat ditanya Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah apa alasan mau mengorbankan harta dan waktu untuk mengurusi ribuan penyu.
Pria yang akrab disapa Budi ini mengaku sekitar tahun 2000 lalu, Ia memutuskan merawat penyu setelah melihat seekor penyu di pantai yang terus melihat ke arahnya dan sempat terlihat mengeluarkan air mata.
“Saya ke kanan dia (penyu) lihat saya ke kanan, saya jalan ke kiri dia lihat juga jadi kayak saya ngerasa dia minta pertolongan,” ujar Budi menjawab pertanyaan Musa Rajekshah di Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Selasa (28/2/2023).
Pria yang bekerja sebagai nelayan ini mengaku sempat dianggap gila dan dapat penolakan dari keluarga. Namun Budi tetap berusaha mempertahankan pendapatnya. Hingga akhirnya, saat ini, Budi telah memiliki 13 pekerja dan telah melepaskan sebanyak 10.875.000 tukik (bayi penyu) dan penyu sejak tahun 2013.
“Konservasinya mulai tahun 2000, kemudian tahun 2003 kita mulai melepaskan penyu ke laut, rasanya puas bisa melepaskan penyu ke laut. Jenis penyu yang kita kembangkan ada penyu hijau, penyu tempayan, penyu lekang, dan penyu sisik,” ujarnya sembari mengatakan selama ini dana untuk mengelola kelompoknya dengan dana mandiri dibantu beberapa rekan-rekannya.
Kunjungan Budi ini diakuinya setelah melihat sosial media instagram Wagub yang tengah mengunjungi lokasi konservasi penyu di Bali. “Saya lihat Pak Wagub suka sama hewan, dan dari instagramnya saya lihat beliau datang melihat konservasi penyu di Bali,” katanya mengungkapkan asal mula keinginan berjumpa Wakil Gubernur Sumut.
Ia pun memberanikan diri menghubungi Wagub melalui pesan Whatsapp. “Kebetulan ada kenalan saya punya kontak Pak Wagub, saya whatsapp dan dibalas beliau dan kami disuruh datang kemari, Alhamdulilah, rasanya senang sekali. Kami berharap Pak Wagub bisa datang nanti ke tempat kami di Binasi, Tapteng,” ujarnya penuh harap.
Mendengar kisah Budi, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah pun kagum. Ia berjanji sesegera mungkin mengatur jadwal untuk mengunjungi Budi dan rekan-rekannya di Konservasi Penyu Pantai Binasi di Tapteng.
“Luar biasa saya sangat apresiasi ternyata di Sumatra Utara juga ada konservasi penyu seperti di Bali. Kalau di Bali mungkin kita tidak terlalu heran karena mindset masyarakatnya sudah berpikir hal-hal untuk mendukung perkembangan pariwisata di daerahnya. Saya terkejut, ternyata Bapak Budi ini pakai dana sendiri, saya kira dibantu pemerintah ternyata tidak ada,” ujar Ijeck.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, tambahnya segera melihat di bagian mana bisa membantu konservasi ini agar bisa bertahan dan terus berkembang. “Nanti Insya Allah, kita berkunjung ke sana dan kita lihat di mana Pemerintah Provinsi Sumatra Utara bisa bantu, karena memang kita tahu penyu ini termasuk hewan langka,” ujar Ijeck.
Penulis : N Sulaiman
Editor: N Sulaiman