Inji Warrior, Medan - Enam petugas penjaga hutan membentangkan tangan dekat pohon Perlak di Stasiun Penelitian Ketambe, Aceh Tenggara, di awal tahun 2021 lalu. Pohon Perlak di Ketambe adalah pohon raksasa yang menjadi maskot Taman Nasional Gunung Leuser selain empat satwa kunci yang terancam punah, yakni Orangutan, Harimau sumatera, Gajah dan Badak.
Pohon ini sangat tua, berumur ratusan tahun, dan sangat besar sehingga sering disebut sebagai salah satu pohon terbesar di hutan Leuser, bahkan menjadi titik kumpul dalam penelusuran hutan.
Pohon yang selalu menjadi rumah orangutan ini memiliki ukuran diameter yang sangat besar, diperkirakan bisa mencapai sekitar 30 rentang tangan orang dewasa atau bahkan lebih.
Pohon yang merupakan salah satu terbesar di hutan leuser ini melambangkan kemegahan dan keabadian alam dan menunjukkan kelestarian alam di Leuser serta simbol dari upaya para pegiat konservasi menjaga warisan alam yang kaya.
Pohon Perlak berhasil menjadi raja pohon di Taman Nasional Gunung Leuser. Persaingan antar pohon besar di hutan kerap terjadi karena mereka berebut cahaya matahari, ruang, dan nutrisi untuk kelangsungan hidup, yang disebut sebagai proses suksesi hutan. Pohon dengan karakteristik yang lebih unggul akan tumbuh lebih baik dan dapat mendominasi area hutan, sementara pohon yang kurang beradaptasi akan tertekan dan kalah dalam persaingan.
Proses suksesi hutan adalah perubahan bertahap dalam komunitas dan struktur vegetasi hutan dari waktu ke waktu, yang dimulai dari area yang terganggu atau baru terbentuk, seperti setelah kebakaran atau penebangan. Proses ini melibatkan tahapan dimulai dengan spesies perintis (seperti lumut dan rumput), kemudian spesies pionir (tumbuhan herba dan semak), dan akhirnya berkembang menjadi hutan dewasa (komunitas klimaks)
Proses Persaingan Pohon
1. Perebutan Sumber Daya
Pohon membutuhkan cahaya matahari, air, dan nutrisi untuk tumbuh. Pohon yang tumbuh lebih tinggi dapat menutupi pohon lain, merampas cahaya matahari yang dibutuhkan, dan menghambat pertumbuhannya.
2. Sifat Kompetitif
Pohon dengan kombinasi sifat yang sesuai, seperti kemampuan menumbuhkan akar yang kuat untuk menyerap air dan nutrisi lebih baik atau tajuk yang lebih lebar untuk menangkap cahaya, akan lebih unggul.
3. Dominasi Spesies
Spesies pohon yang berhasil beradaptasi dan tumbuh lebih baik dalam persaingan akan mendominasi area hutan tersebut, mengubah komposisi spesies yang ada.
4. Dampak Gangguan
Gangguan seperti kebakaran hutan atau badai dapat mengganggu proses suesi hutan, memungkinkan spesies tumbuhan baru untuk tumbuh dan bersaing.
Bagaimana Pohon Bersaing
Tinggi Batang
Pohon yang lebih tinggi memiliki keuntungan dalam menyerap sinar matahari dan akan membatasi cahaya yang sampai ke pohon lain di bawahnya.
Sistem Akar
Sistem akar yang kuat membantu pohon menyerap lebih banyak air dan nutrisi dari tanah.
Ketersediaan Nutrisi
Ketersediaan nutrisi di tanah sangat memengaruhi pertumbuhan pohon dan kemampuannya untuk bertahan dalam persaingan.
