InjiWarrior - Seekor dugong (Dugong dugon) atau duyung ditemukan mati di Pulau Kucing atau Pulau Dea-dea, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu, (17/11/2021).
Menurut Komunitas Sahabat Penyu, M Yusri, dugong ditemukan sudah dalam keadaan terbujur kaku. Mereka tidak melihat tanda-tanda luka maupun goresan pada tubuhnya.
Dugong yang telah membusuk itu diketahui memiliki lebar ekor 84 sentimeter, panjang badan 276 sentimeter, lingkar badan 160 sentimeter, dan sirip depan 40 sentimeter.
Yusri mengatakan, informasi ini awalnya diperoleh dari seorang nelayan melalui pesan WhatsApp. Nelayan itu mengabarkan adanya dugong yang mati dan kemudian membawa bangkainya ke pinggir laut.
"Saya dapat info dari salah satu teman di Tonyaman bahwa ada duyung yang mati, tetapi warga tidak berani ambil tindakan karena tidak mau berurusan dengan petugas," kata Yusri dilansir dari Sahabat Penyu.
Setelah itu, Yusri berkoordinasi dengan petugas Polisi Perairan (Polair) dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDK) untuk proses evakuasi dugong.
Yusri menjelaskan, dugong merupakan satwa mamalia laut yang masih bersaudara dengan sirenia atau sapi laut. Dugong mampu bertahan hidup hingga 22 sampai 25 tahun.
Dugong atau duyung berbeda dengan spesies ikan. Dugong menyusui anak dan berkerabat evolusi dengan gajah.
Sementara itu, petugas PSDKP Polman Husyary menjelaskan bahwa beberapa bulan yang lalu juga ditemukan bayi dugong terdampar di Kampung Pambusuang.
Namun saat dilakukan karantina di rumah penyu mampie, dugong itu tidak bertahan lama dan akhirnya mati.