INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Fakta Unik Ulat Kaki Seribu

Foto/ HO

Kabar Alam

Fakta Unik Ulat Kaki Seribu

Ulat seribu adalah detritivor, yang berarti mereka memakan bahan organik yang membusuk, seperti daun mati, kayu, dan sisa-sisa tanaman. Peran mereka dalam ekosistem sangat penting karena membantu mempercepat proses dekomposisi dan mengembalikan nutrisi ke tanah.

11 Maret 2025 07:33:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB


Inji Warrior, Medan - Ulat kaki seribu (millipede), masuk kelas Diplopoda. Satwa artropoda ini, sempat menggemparkan dunia karena ditemukan memiliki tubuh cenderung terlalu besar mencapai 15,2 inci. 

Meskipun disebut "seribu", hewan ini tidak benar-benar memiliki seribu kaki. Jumlah kaki mereka bervariasi tergantung pada spesiesnya, tetapi umumnya berkisar antara 30 hingga 400 kaki.

Bahkan spesies dengan jumlah kaki terbanyak yang pernah ditemukan, Illacme plenipes, hanya memiliki sekitar 750 kaki. Jumlah ini masih jauh dari angka seribu, tetapi tetap saja mengesankan.

Tubuh ulat seribu terdiri dari banyak segmen, dan setiap segmen memiliki dua pasang kaki. Ini adalah ciri khas yang membedakan mereka dari kelabang (centipede), yang hanya memiliki satu pasang kaki per segmen.

Jumlah segmen tubuh ulat seribu bisa mencapai puluhan, tergantung pada spesies dan usianya. Setiap kali mereka berganti kulit (molting), mereka bisa menambah segmen dan kaki baru, sehingga jumlah kaki mereka bertambah seiring pertumbuhan.

Ulat seribu adalah hewan yang bergerak lambat dan tidak agresif. Mereka lebih suka menghindari konflik dengan predator daripada melawan.

Ketika merasa terancam, ulat seribu akan menggulung tubuhnya menjadi spiral rapat, melindungi bagian bawah tubuhnya yang lunak. Beberapa spesies juga memiliki mekanisme pertahanan tambahan, seperti mengeluarkan cairan beracun atau berbau tidak sedap dari kelenjar khusus di tubuh mereka. Cairan ini bisa membuat predator enggan memakannya.

Habitat ulat seribu biasanya berada di tempat-tempat lembap dan gelap, seperti di bawah batu, kayu, atau tumpukan daun. Mereka sangat bergantung pada kelembapan karena kulit mereka yang tipis membuat mereka rentan terhadap kekeringan.

Ulat seribu adalah detritivor, yang berarti mereka memakan bahan organik yang membusuk, seperti daun mati, kayu, dan sisa-sisa tanaman. Peran mereka dalam ekosistem sangat penting karena membantu mempercepat proses dekomposisi dan mengembalikan nutrisi ke tanah.

Meskipun ulat seribu terlihat mirip dengan kelabang, kedua hewan ini memiliki perbedaan signifikan.

Selain jumlah kaki per segmen, kelabang adalah predator yang bergerak cepat dan memiliki racun untuk melumpuhkan mangsanya.

Sementara itu, ulat seribu lebih santai dan tidak berbahaya bagi manusia. Namun, beberapa spesies ulat seribu dapat mengeluarkan zat kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit atau mata jika disentuh, sehingga sebaiknya kita tidak memegangnya langsung.

Ulat seribu memiliki sistem reproduksi yang menarik. Mereka berkembang biak secara seksual, dan beberapa spesies memiliki ritual kawin yang unik. Jantan biasanya mentransfer sperma ke betina menggunakan kaki khusus yang dimodifikasi.

Betina kemudian akan meletakkan telur-telurnya di tempat yang aman, seperti di dalam tanah atau di bawah kayu busuk. Setelah menetas, bayi ulat seribu hanya memiliki beberapa segmen dan kaki, tetapi mereka akan terus tumbuh dan menambah segmen baru melalui proses molting.

Proses molting pada ulat seribu adalah fase penting dalam siklus hidup mereka. Selama molting, mereka akan melepaskan kulit lamanya yang sudah terlalu kecil dan menggantinya dengan kulit baru yang lebih besar.

Proses ini membutuhkan energi besar dan membuat mereka rentan terhadap predator, sehingga mereka biasanya bersembunyi di tempat aman selama molting. Setelah molting, mereka mungkin terlihat lebih pucat karena kulit baru mereka belum mengeras sepenuhnya.

Ulat seribu memiliki peran ekologis yang sangat penting. Sebagai detritivor, mereka membantu memecah bahan organik menjadi partikel yang lebih kecil, yang kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh mikroorganisme.

Proses ini sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan siklus nutrisi di alam. Tanpa ulat seribu dan detritivor lainnya, bahan organik akan menumpuk dan nutrisi tidak akan kembali ke tanah dengan efisien.

Meskipun ulat seribu tidak berbahaya bagi manusia, keberadaan mereka di sekitar rumah kadang-kadang bisa mengganggu. Mereka mungkin masuk ke dalam rumah saat cuaca terlalu kering atau hujan deras, mencari tempat yang lebih lembap.

Untuk mencegah hal ini, pastikan area sekitar rumah bersih dari tumpukan daun atau kayu busuk, yang bisa menjadi tempat persembunyian mereka. Jika menemukan ulat seribu di dalam rumah, sebaiknya pindahkan dengan hati-hati menggunakan alat bantu seperti sapu atau kertas.
 

JOIN US




JOIN US