INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Indonesia Masuk 3 Besar Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Seorang pemulung mengambil sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir , Terjun, Medan beberapa waktu lalu. Sampah yang menumpuk ini berasal dari kota Medan dan sebagian besar sampah plastik, jika dibakar akan menjadi mikroplastik sehingga membahayakan kesehatan masyarakat di sekitarnya. Foto/ Inji Warrior/ Saddam Husein

Internasional

Indonesia Masuk 3 Besar Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Mayoritas sampah plastik di Indonesia berasal dari sektor rumah tangga sebesar 38 persen pada tahun 2023. 

11 September 2024 11:38:00 WIB 11 September 2024 11:41:27 WIB

Injiwarrior, Medan  - Indonesia menjadi penyumbang ketiga terbesar polusi plastik di dunia, setelah India dan Nigeria. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Nature yang bisa diakses pada Senin (9/9/2024). Laporan ini ditulis tiga peneliti dari University of Leeds, Inggris, yaitu Joshua W Cottom, Ed Cook, dan Costas A Velis.

Mayoritas sampah plastik di Indonesia berasal dari sektor rumah tangga sebesar 38 persen pada tahun 2023. 

India menjadi negara yang paling banyak menyumbang sampah plastik di dunia. Data ini diungkapkan dalam jurnal ilmiah Nature oleh para peneliti dari Universitas Leeds di Inggris.
Mengutip dari detikTravel, laporan itu menggunakan model AI canggih untuk melacak sampah plastik di lebih dari 50.000 kota di seluruh dunia.

Mereka menemukan bahwa dari 50,2 juta metrik ton plastik yang dilepaskan ke lingkungan setiap tahunnya, dan India menyumbang sekitar 9,3 juta ton. Sebagai perbandingan, jumlah sampah yang dihasilkan di India dapat memenuhi sekitar 604 Taj Mahal.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (10/9/2024) salah satu faktor yang mendukung tingginya sampah plastik yang mencemari di India karena kurangnya infrastruktur negara untuk pengumpulan dan pengelolaan limbah yang tepat. Meskipun negara India ada upaya untuk mengatur, kebijakan tetap terfragmentasi dan sulit ditegakkan.

"Angka-angka tersebut mewakili sebagian besar material yang dihasilkan di India. Jumlah sampah padat kota yang dibakar di India setara dengan empat negara pembakar sampah terbesar berikutnya yaitu Indonesia, Nigeria, China, dan Rusia," kata Ed Cook, salah satu peneliti.

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa China sebagai pencemar plastik terkemuka di dunia. Namun upaya terkoordinasi oleh Beijing telah secara signifikan mengurangi emisi negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. China menyumbang 2,8 juta ton emisi sampah plastik.

"China telah berinvestasi besar dalam pengumpulan dan pengolahan sampah padat kota dalam 15 tahun terakhir, yang berdampak besar pada mitigasi polusi plastik. Namun, perlu diingat bahwa, dalam hal kekayaan, China sangat dekat untuk menjadi negara berpendapatan tinggi, sedangkan India masih berada di golongan berpendapatan rendah. Akan sulit bagi India untuk mengikuti jalur yang sama seperti China karena mungkin tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya," tambah Cook.

Berikut ini adalah 10 negara teratas berdasarkan produksi sampah makroplastik:

India: 9,3 juta ton
Nigeria: 3,5 juta ton
Indonesia: 3,4 juta ton
Tiongkok: 2,8 juta ton
Pakistan: 2,6 juta ton
Bangladesh: 1,7 juta ton
Rusia: 1,7 juta ton
Brasil: 1,4 juta ton
Thailand: 1 juta ton
Kongo: 1 juta ton

Dikutip dari NDTV, Dr Costas Velis, peneliti utama dalam studi ini, menyatakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi pembakaran terbuka dan sampah yang tidak diangkut. Ia berpendapat bahwa pengumpulan sampah harus dianggap sebagai kebutuhan mendasar, seperti layanan air dan sanitasi.

Studi tersebut menyerukan pengembangan 'Perjanjian Plastik' global yang baru dan ambisius untuk mengatasi sumber polusi plastik dan mengurangi dampaknya.

Dr Josh Cottom, penulis pertama laporan tersebut, menekankan bahwa peningkatan pengelolaan sampah padat dapat secara signifikan mengurangi polusi plastik dan meningkatkan kualitas hidup miliaran orang. Para peneliti berharap temuan mereka akan membantu para pembuat kebijakan dalam menciptakan strategi yang efektif untuk memerangi polusi plastik secara global.
 

JOIN US




JOIN US