InjiWarrior- Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) keluar dari habitatnya dan melintas di jalanan Meulaboh-Medan di kawasan Trumon, Aceh Selatan. Akibat kejadian itu para pengendara panik.
"Iya benar harimau turun dan melintas di jalanan. Kejadiannya sekitar dua hari yang lalu," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh Agus Ariyanto saat dikonfirmasi Inji Warrior, Selasa (28/12/2021).
Menurut Agus, belum ada tanda-tanda atau penyebab harimau itu turun ke jalan. Bekas luka di bagian tubuh juga tidak ada. Pihaknya masih menyelidiki terkait harimau itu.
Agus mengatakan, kini pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengupayakan harimau kembali ke asalnya.
"Beberapa upaya sudah dilakukan tim petugas di lapangan, termasuk membunyikan petasan dan memasang kamera trap di kawasan tersebut," ucap Agus.
Sementara itu, Kepala Seksi (BKSDA) Wilayah 2 Subulussalam Hadi sofyan, meimbau warga untuk tidak melakukan aksi nekat, seperti merekam atau mengambil gambar harimau dari jarak dekat.
Sebab, bisa mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan dan membahayakan keselamatan diri sendiri.
“Kita imbau warga dan pengguna jalan di lintas Provinsi Meulaboh-Medan, untuk waspada dan tidak melakukan perekaman dan memotret hewan yang dilindungi tersebut, karena bisa membahayakan keselamatan warga itu sendiri," kata Hadi dikutip dari tvonenews.com
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser mencatat sebanyak 136 kasus konflik antara satwa liar dengan manusia terjadi di sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara dan Aceh.
Data 2021, yang terekam sebanyak 136 kejadian konflik antara satwa dengan manusia. Dominasi oleh harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan terbanyak di Kabupaten Aceh Selatan, sebanyak 72 kejadian konflik harimau Sumatra.