PENYEBARAN informasi tentang lingkungan bernilai penting terutama dalam hal mengawal konservasi agar dapat berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, jurnalis memiliki tanggung jawab moral kepada publik untuk pemenuhan informasi. Begitu juga dalam mengawal berbagai kebijakan pemerintah maupun isu yang berkembang terkait lingkungan.
Banyaknya kasus-kasus kerusakan lingkungan, konflik satwa dengan manusia, peradilan yang dianggap belum adil bagi pelaku karena tidak memberi efek jera, menjadi tantangan bagi jurnalis untuk mengungkapkannya secara transparan ke publik.
“Tentunya dengan memberikan informasi yang komprehensif. Sehingga masyarakat semakin paham betapa pentingnya informasi untuk mengawal konservasi,” ujar Direktur Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ), Rahmad Suryadi, Kamis (27/10/2022).
Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadi pondasi Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ) mengkader mahasiswa asal Sumatra Utara dan Aceh untuk menjadi jurnalis lingkungan yang andal di masa mendatang.
Pengkaderan para jurnalis ini merupakan tahap kedua sehingga bernama Independent Nature Journalists Indonesia (INJI) Warrior. Adapun kegiatannya bernama INJI Warrior Camp.
Rahmad mengatakan ingin melakukan upaya untuk melahirkan jurnalis yang berperspektif lingkungan lewat INJI Warrior Camp II.
“Saat ini jurnalis yang fokus dengan isu lingkungan sangat terbatas jumlahnya. Untuk itu, INJI Warrior Camp menjadi wadah para mahasiswa dan pemuda untuk mengorientasi diri menjadi jurnalis yang fokus dengan isu lingkungan.”
Dalam kegiatannya, INJI Warrior Camp II menghadirkan para pemateri yang ahli dalam bidang masing-masing. “Mulai dari ahli dalam hal konservasi, ahli spesies, hingga para jurnalis senior. INJI Warrior Camp digelar dengan tujuan meningkatkan minat dan pengetahuan para peserta tentang jurnalistik dan konservasi lingkungan,” kata Rahmad.
Peran jurnalis sangat penting dalam konservasi, karena perlu ada pengawalan dari media agar publik mendapat informasi yang sesuai dengan fakta di lapangan..
Rahmad menambahkan, dengan menyadari pentingnya regenerasi, STFJ akan menggelar kembali INJI Warrior Camp untuk Angkatan II pada tanggal 8-12 November. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pengkaderan berkelanjutan, dalam meregenerasi jurnalis muda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Hal tersebut merupakan tanggung jawab dan upaya dalam menjawab tantangan krisis iklim termasuk lingkungan, sebagai lembaga di bidang jurnalistik yang fokus terhadap lingkungan. INJI Warrior WARRIOR Angkatan II dibutuhkan untuk menciptakan para jurnalis muda yang berpikir dengan asas praduga tak bersalah, beretika, dan memiliki semangat juang yang tinggi,” kata Rahmad dan menambahkan, ”Untuk keikutsertaan, calon peserta dari Aceh dan Sumatra Utara akan mengikuti seleksi dengan mengirimkan karya artikel, foto dan video yang berkaitan dengan konservasi.”