Inji Warrior, Medan- Puluhan massa dari berbagai elemen aktivis lingkungan menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Bumi di Jalan Balaikota, Medan, Senin (22/4/2024). Aksi yang bertemakan " Dampak Perubahan Iklim Pada Lintas Generasi" diikuti lembaga yang bergerak di bidang lingkungan seperti BITRA Indonesia, Walhi Sumut, Green justice Indonesia(GJI), Srikandi, Cendana Lestari beserta mahasiswa pecinta alam .
Para aktivis lingkungan tersebut melakukan long march mendorong replika bola bumi mengelilingi Lapangan Merdeka Medan.
Koordinator aksi, Taufiq Germatsyah dari Bitra Indonesia dalam orasinya, mengatakan, perubahan iklim merupakan tantangan bukanlah ancaman dan perlu diatasi secara signifikan dengan intens.
"Pada Hari bumi ini , kita ingin mensosialisasikan tentang perubahan iklim. Bahwasanya, perubahan iklim itu tantangan bukanlah ancaman. Ini yang kita hadapi jika 10 atau 20 tahun kedepan iklim tidak diatasi secara signifikan dengan intens akan terjadi krisis ekonomi, pangan yang sangat mengerikan", ujarnya.
Ditambahkannya, masyarakat harus bisa beradaptasi bahkan memitigasi iklim, agar bisa hidup berdampingan dan berkelanjutan. "Kalau ini terus-terusan kita biarkan akan sangat berbahaya", ungkapnya.
Saat ini, lanjut Taufiq, suhu panas sangat luar bisa. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu gak seperti in, hasil panen di desa-desa sudah mulai berkurang dengan luas lahan yang tidak bertambah, hal itu itu sangat miris. Jadi disini kita aku mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama beradaptasi dan memitigasinya.
"Mungkin dari hal kecil kita bisa mengurangi pemakaian energi", jelasnya.
Taufiq juga menjelaskan makna dari teatrikal yang di gelar dalam aksi, merupakan ajakan kepada petani agar jangan di eksploitasi.
"Dari aksi teatrikal itu kita mau melihat bahwasannya petani ini sedang dieksploitasi dengan beberapa corporate, pupuk tidak pernah turun harganya dan hasil panen selalu turun naik seperti dipermainkan. Seharusnya petani-petani itu harus kita lindungi dan kita sejahterakan. Jaga hutan dan petani supaya hidup ini berkelanjutan" pungkasnya.
Dalam aksi tersebut para aktivis juga menggelar hiburan musik yang dimainkan oleh musisi the Bamboes dan live mural oleh artista.
Penulis : Iwan Gunadi Batubara