Tapanuli Selatan, INJIWARRIOR.com - Drh Anhar Lubis seorang dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara, korban terkaman harimau Sumatera yang mendapat perawatan di RS Metta Medika Kota Padangsidempuan, kondisinya mulai membaik.
Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Irzal Azhar menyampaikan kabar baik tersebut, Senin (25/4/2022).
“(Drh Anhar Lubis) Masa pemulihan setelah ada tindakan. Dua atau tiga hari ke depan sudah boleh pulang ke Medan,” kata Irzal.
Seperti berita INJIWARRIOR.com, dokter Anhar bernasib kurang baik ketika akan menyelamatkan seekor harimau yang terjerat di Dusun Aek Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Ia kena terkam harimau Minggu (24/4/2022) saat akan melakukan penyelamatan dan evakuasi.
Saat itu, tim langsung melarikan dr Anhar ke RS Metta Medika Kota Padangsidempuan karena mengalami luka gigitan di lengan kiri dan paha kiri.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Roman Smarandhana Elhaj kepada wartawan mengatakan, kejadian itu berawal dari seorang warga bernama Atulee Gulo warga Dusun Aek Pardomuan memasang perangkap babi yang terbuat dari tali kopling kendaraan skuter di kebun karet miliknya, Rabu (20/4/2022).
Di luar dugaan, bukan babi yang masuk perangkap melainkan harimau pada Kamis (21/4/2022) sekira pukul 09.00 WIB. Kemudian Atulee segera menceritakan kejadian unik itu kepada masyarakat kampung lainnya.
Keesokan harinya, Jumat (22/4/2022) sekira pukul 06.00 WIB, Tim BKSDA Kabupaten Tapsel sempat memantau keadaan harimau yang ternyata masih hidup dan terlilit jerat. “Namun, saat itu evakuasi belum bisa dilakukan karena masih menunggu dokter hewan dan bius dari Kota Medan," katanya.
Pada Sabtu (23/4/2022) pukul 23.30 WIB, Drh Anhar Lubis dari Balai BKSDA Provinsi Sumut tiba di Dusun Aek Pardomuan Desa Batu Godang dengan membawa bius dari Kota Medan,
Hasil kordinasi disepakati proses evakuasi esok harinya karena waktu yang sudah larut malam dan berisiko.
Dokter Hewan Anhar Lubis bersama tim evakuasi dari BKSDA Kabupaten Tapsel bersama Kapolsek Batang Toru AKP Tona S dan anggota pengamanan bergerak menuju lokasi perangkap dengan kekuatan tim 15 orang. Mereka bersiaga di titik pantau. Drh Anhar memimpin tim berkekuatan empat orang di posisi menembak bius. Saat itu, posisi dr. Anhar dan harimau berhadap-hadapan dengan jarak sekitar tujuh meter.
Selanjutnya, drh Anwar memerintahkan tim menembakkan bius. Tembakan berhasil mengenai sasaran di paha kanan. Nahasnya, si harimau tersontak kaget bergerak spontan menyerang dr Anhar. "Jerat yang mengikat kaki kanan depan harimau terlepas. Sehingga drh Anhar dan harimau tersebut terjatuh berguling ke arah jurang. Kemudian, harimau tersebut lari ke arah gunung," kata Kapolres.
Karena kejadian itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat maupun karyawan di PTPN III Kebun Hapesong, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi kejadian.
Setelah kejadian, Tim BKSDA terus bersiaga menelusuri jejak harimau untuk evakuasi dan penanganan medis terhadap harimau.