Simaninggir, INJIWARRIOR- Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara beserta Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan Yayasan Scorpion Indonesia melakukan tindakan mitigasi berupa penghalauan orangutan Tapanuli yang muncul di areal Batu Lubang.
Aksi mitigasi tersebut menindaklanjuti laporan terkait kemunculan orangutan Tapanuli satwa lindung yang muncul di Areal Batu Lubang.
Pada Senin (17/10/2022), Kepala Resort Konservasi Wilayah Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori, pada Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, menerima informasi dari Komandan Pos (Danpos) Kepolisian Sitahuis, tentang penampakan pergerakan orangutan Tapanuli di lokasi Batu Lubang tepatnya di Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
“Kawasan tersebut (Batu Lubang) merupakan kawasan hutan lindung Batang Toru Blok Barat,” ujar Polhut Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Lantas Hutagalung melalui keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).
Ketika itu, petugas segera mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan Kepala Desa Simaninggir sembari memberi penjelasan tentang perlindungan satwa liar, sebagaimana yang tertera dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Saat itu, Kepala Desa menyatakan siap untuk membantu pengamanan di lokasi dan memberikan imbauan lisan kepada warganya untuk tidak melakukan tindakan apapun terhadap orangutan Tapanuli tersebut.
Untuk menghalau orangutan masuk ke dalam hutan, petugas menggunakan petasan dari mercon.
Setelah menunggu beberapa jam, dan orangutan tidak muncul lagi, akhirnya petugas meninggalkan lokasi.
Petugas mengimbau Kepala Desa untuk ikut membantu memantau keberadaan satwa tersebut. Dan, segera melaporkannya bila menemukan kembali kehadiran satwa langka ini.