INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Pelaku Ilegal Logging Tewas Diterkam Harimau Sumatera di Siak

Ilustrasi/Inji Warrior/Iwan Gunadi Batubara

Kabar Alam

Pelaku Ilegal Logging Tewas Diterkam Harimau Sumatera di Siak

Senin 19 Desember sekitar pukul 05.00 Wib di wilayah hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar harimau sumatera", ungkap Mahfud .

20 Desember 2022 19:45:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

Injiwarrior, Pekanbaru - Pekerja penebang kayu liar (ilegal logging), Acai (50) tewas diterkam  harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
 
Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman S Hasibuan melalui Kepala Bidang Teknis, M. Mahfud membenarkan peristiwa tersebut. "Senin 19 Desember sekitar pukul 05.00 Wib di wilayah hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar harimau sumatera", ungkap Mahfud .

Kronologisnya, kata Mahfud, saksi atas nama Cen Cen (20), suku Akit, alamat Bengkalis sedang istirahat atau tidur bersama dengan korban Acai (50) suku Akit, alamat Kampung Balak, Kabupaten Kepulauan Meranti di luar bedeng atau pondok pekerja penebangan kayu mahang di dalam hutan wilayah Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. 

"Korban dan para saksi merupakan pekerja penebang liar yang sedang bekerja menebang kayu mahang di lokasi kejadian," kata Mahfud, Selasa (20/12/2022). 

Lanjut dia, pada saat tidur tersebut saksi Cen Cen mendengar suara kegaduhan dari arah korban yang sedang tidur dan mendengar suara erangan korban. Pada saat itu, saksi lain yang juga merupakan kepala rombongan pekerja Apen (43), suku Anak Rawa,  juga mendengar suara erangan dari arah korban. Diduga korban telah diseret oleh satwa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

"Mendengar suara dari arah korban tersebut, saksi-saksi dan para pekerja kayu mahang lainnya mencari sumber suara erangan korban yang tidak jauh dari bedeng tempat tidur para pekerja. Didapati korban telah meninggal dunia dengan keadaan luka pada leher dan wajah, kondisi leher berlobang dan luka robek pada bagian pipi sebelah kanan," jelasnya. 

Menurut para saksi, korban diduga telah diserang dan diseret  harimau sumatera karena para saksi tidak melihat (saat kejadian keadaan di lokasi masih dalam kondisi gelap). Selanjutnya sekira pukul 16.00 WIB, korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Balak, Kepulauan Meranti. 

Ia menambahkan, bedeng peristirahatan para pekerja kayu mahang berada di wilayah hutan Sungai Belat Kampung Teluk Lanus yang merupakan habitat satwa liar. Lokasi kejadian kurang lebih 4 jam dari kampung Teluk Lanus menggunakan perahu di wilayah Hutan Produksi Konversi , kurang lebih sejauh 1,5 km dari muara. 

Ia menyebut, Tim dari Balai Besar KSDA Riau telah berkoordinasi dengan Polsek Sungai Apit dan Camat Sungai Apit untuk mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di dalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar. 

"Tim Balai Besar KSDA Riau akan melakukan cek lokasi kejadian bersama kepala rombongan pekerja setelah selesai mengurus pemakaman  dengan pihak keluarga. Tim juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang berada di sekitar lokasi kejadian, yakni PT. Uniseraya untuk melakukan pemasangan spanduk/papan peringatan pada lokasi kejadian, sehingga diharapkan dapat mencegah kejadian serupa untuk tidak terulang lagi," tuturnya. 

Balai Besar KSDA Riau menyampaikan turut berdukacita yang mendalam kepada keluarga korban dan menghimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan penebangan illegal yang dapat merusak habitat satwa liar. Ia juga menyampaikan, masyarakat dilarang bertindak anarkis pada satwa liar terutama satwa liar yang dilindungi oleh negara. 

"Semoga masyarakat semakin peduli terhadap kelestarian habitat satwa liar yang dilindungi sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar. Karena itu tugas bersama. Tugas kita semua," kata dia.
Penulis  : Wahyudi
Ilustrator : Iwan Gunadi Batubara
Editor : Rahmad Suryadi
 

Wahyudi

Wahyudi

Editor
JOIN US




JOIN US