INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Belalai Putus Akibat Jerat, Anak Gajah Akhirnya Tewas

Bayi gajah yang belalainya putus akibat jerat kini tewas saat menjalani perawatan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (16/11/2021). (Forum Jurnalis Lingkungan Aceh)

Kejahatan Satwa

Belalai Putus Akibat Jerat, Anak Gajah Akhirnya Tewas

Anak gajah berjenis kelamin betina itu tewas saat menjalani masa perawatan selama dua hari di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (16/11/2021).

16 November 2021 18:36:06 WIB 18 Desember 2021 00:07:54 WIB

InjiWarrior - Anak gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) yang ditemukan dengan kondisi kritis di kawasan Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya pada Minggu (14/11/2021), kini telah tewas. 


Anak gajah berjenis kelamin betina itu tewas saat menjalani masa perawatan selama dua hari di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (16/11/2021).


Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Ariyanto, gajah malang berusia dua tahun itu kesulitan bernafas dan beraktivitas akibat belalainya putus.


"Iya gajah sudah mati. Gajah bernafas melalui belalai, jadi karena belalainya putus di tengah, gajah menjadi kesulitan mengambil makanan dan juga kesulitan saat melakukan aktivitas," ujar Agus kepada INJI.


Agus menceritakan, kondisi anak gajah itu sempat terlihat membaik setelah dievakuasi. Akan tetapi, nasib berkata lain. Gajah akhirnya tewas dalam masa perawatan.


Menurut Agus, gajah mengalami infeksi akibat mengalami luka.


"Tim dokter juga sedang melakukan nekropsi. Namun ternyata ada infeksi yang terjadi pada gajah," ujar Agus.


Selama ini, Agus mengklaim sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat agar tidak melakukan hal yang bisa membahayakan nyawa satwa dilindungi, seperti gajah. Namun faktanya, peristiwa gajah mati akibat jerat masih marak terjadi. 


Direktur Eksekutif WALHI Aceh Muhammad Nur meminta aparat segera mengusut kasus kematian anak gajah tersebut.


"Kejadian gajah mati hampir setiap tahun ditemukan, akan tetapi tidak memberikan efek jera kepada pelaku," kata Nur.

Begitu juga dengan BKSDA Aceh serta aparat penegak hukum. Maraknya peristiwa gajah mati di Aceh mengindikasikan mereka tidak serius melindungi satwa terancam punah.

"Ketika melihat angka kematian gajah meningkat dan hampir punah setiap tahun menunjukan bahwa BKSDA tidak serius memberikan perlindungan terhadap gajah Sumatera," kata Nur. 


Yudi Manar

Yudi Manar

Editor
JOIN US




JOIN US