INJIWARRIOR-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia meluncurkan sebuah program kerjasama baru yang diberi nama CONSERVE di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Nama (CONSERVE) ini merupakan sebuah akronim dari Catalyzing Optimum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species.
Program CONSERVE ini diimplementasikan oleh KLHK dengan dukungan pendanaan dari Global Environment Facility (GEF) dan fasilitasi oleh United Nations Development Program (UNDP).
Hibah GEF yang dialokasikan senilai USD 6,2 juta untuk durasi 72 bulan. KLHK menyediakan dukungan pembiayaan berupa kontribusi in-kind.
“Program CONSERVE ini merupakan salah satu kegiatan inovatif yang dikembangkan oleh KLHK bersama mitra dalam upaya pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati dalam pembangunan di lintas sektor. Apalagi beberapa spesies target dari program ini terutama gajah dan harimau memiliki wilayah jelajah yang luas meliputi beragam status dan fungsi kawasan dan lahan, sehingga pendekatan konservasi berbasis lanskap sesungguhnya mutlak dibutuhkan,” ungkap Plt. Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Indra Exploitasia.
Dirjen PPI Laksmi Dhewanthi, yang sekaligus juga merupakan Operasional Focal Point untuk GEF di Indonesia, dalam sambutannya mengharapkan proyek CONSERVE dapat berkontribusi untuk pencapaian Global Environtmental Benefit dan secara spesifik mendukung program-program nasional antara lain Folu Net Sink 2030, dan Enhanced Nationally Determined Contribution, khususnya untuk sektor kehutanan.(*)