INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Kondisi Dewi Siundul Membaik, Februari, BBKSDA Sumut Cari Jerat yang Melukai Harimau

Dewi Siundul,  harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menjalani perawatan di Sanctuary Barumun, kondisinya mulai membaik. Foto/BBKSDA Sumut

Konservasi

Kondisi Dewi Siundul Membaik, Februari, BBKSDA Sumut Cari Jerat yang Melukai Harimau

Darmawan mengatakan, harimau diklaim membaik setelah melihat nafsu makannya yang cukup banyak. Setiap kali makan harimau bisa menghabiskan 7 kilogram daging ayam. 

03 Januari 2022 15:05:47 WIB 03 Januari 2022 16:28:09 WIB

InjiWarrior- Kurun dua pekan lebih menjalani perawatan di Sanctuary Barumun , Dewi Siundul,  harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang sempat kena jerat di Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, Sumatera Utara, kini kondisinya mulai membaik. 


"Kondisi harimau mulai membaik, karena saat diberikan makan harimau selalu menghabiskan pakan yang diberikan petugas," kata Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah VI Sumut Darmawan saat di konfirmasi kepada Inji Warrior, Senin (3/1/2021). 


Darmawan mengatakan, harimau diklaim membaik setelah melihat nafsu makannya yang cukup banyak. Setiap kali makan harimau bisa menghabiskan 7 kilogram daging ayam. 


Tak hanya itu, luka-luka bolong di bagian sekujur tubuh yang sebelumnya dihinggapi belatung, kini juga mulai mengering dan membaik dampak dari pemberian obat melalui pakan yang diberikan. 


Darmawan mengungkapkan, harimau ini belum bisa dilepasliarkan. Sebab masih harus membutuhkan waktu untuk menjalani proses rehabilitasi. 


"Sekarang masih proses rehabilitasi, dan diperkirakan sekitar dua bulan ke depan kemungkinan harimau kembali dilepasliarkan," ucap Darmawan. 


Darmawan juga menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih menunda kegiatan sapu jerat yang mengakibatkan harimau Sumatra terluka . 


"Kalau saat ini rencananya belum ada. Mungkin nanti direncanakan. Karena membutuhkan perencanaan dan anggaran besar dan mungkin sekitar bulan 2 akhir nanti," tutur Darmawan. 


Sementara itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Utara Doni Latuparisa meminta pihak BBKSDA Sumut lebih aktif dalam monitoring  pencarian jerat di kawasan  harimau terkena jerat. 


"Kami harap pihak BBKSDA Sumut sebagai pemangku kebijakan dapat lebih aktif dalam monitoring pencarian jerat, karena satwa dilindungi dapat terancam seperti gajah dan lainnya," kata Doni.

Yudi Manar

Yudi Manar

Editor
JOIN US




JOIN US