Deliserdang, INJIWARRIOR-Satu orangutan Sumatera (Pongo abelii) translokasi dari Kalimantan Timur ke Sumatra Utara, Kamis (25/8/2022).
Orangutan Sumatera dengan nama penanda Jodet itu tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu sekitar pukul 16.00.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Rudianto Saragih Napitu mengatakan bahwa orangutan Sumatera Jodet merupakan pengembalian dari masyarakat. Kemudian Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja merehabilitasinya sekitar Maret.
Rudianto menyebut, kepulangan Jodet berkat kerja sama dengan pihak WRC Jogja, BKSDA Kalimantan Timur, Garuda Airline, Karantina Klas II Medan, dan pihak terkait lain.
"Kita kedatangan orangutan Sumatera dari WRC Jogja, umur 10 tahun. Ditemukan di Madura," katanya.
Menurut Rudianto, pengembalian orangutan ini masih terkait dengan hari orangutan sedunia pada 19 Agustus. "Ini bukti nyata komitmen pemerintah.”
Ia menambahkan, setelah melalui pemeriksaan dan karantina, Jodet akan dilepasliarkan ke habitat alaminya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Kalimantan Timur (Kaltim), Dheny Mardiono mengatakan, Jodet sempat dikira orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) sehingga BBKSDA Jawa Timur menyerahkannya ke BKSDA Kaltim.
Tapi hasil uji tes DNA tidak sesuai ekspektasi. Jodet merupakan orangutan Sumatera. Maka ia kembali ditranslokasi kembali ke asalnya dan dalam penanganan BBKSDA Sumut.
Dheny mengatakan kondisi kesehatan Jodet layak translokasi dari Kaltim ke Sumut. Jodet sudah melewati proses pemeriksaan kesehatan. "Rencananya akan dimanfaatkan satwa peragaan di kebun binatang. Tetapi karena izin prinsip atau beberapa hal tidak terpenuhi…maka semua satwa harus diserahkan ke negara," katanya.
Pada hari yang sama, BBKSDA Sumut langsung memberangkatkan Jodet menuju Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera di Batu Mbelin, Sibolangit, Deliserdang yang dikelola oleh Yayasan Ekosistem Lestari- Sumatran Orangutan Conservation Programme (YEL-SOCP). Tempat ini merupakan ‘sekolah’ orangutan sebelum kembali ke alam liar.