INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Sekelumit Kabar Tentang Primata Bermuka Sedih

Kedih (Presbytis thomasi) bergelayut di pohon Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Bukit Lawang, Sumatera Utara, 6 Januari 2021. Hewan ini merupakan hewan endemik di utara Sumatra, Indonesia. Populasi spesies ini sangat terancam karena habitatnya banyak mengalami gangguan, terutama akibat kebakaran hutan dan alih fungsi lahan. Di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser satwa ini masih banyak dijumpai karena habitat  masih terjaga. Foto/Rahmad Suryadi

Kabar Alam

Sekelumit Kabar Tentang Primata Bermuka Sedih

Primata bermuka sedih itu memiliki warna bulu yang berbeda. Di bagian atas berwarna abu-abu gelap dengan corak kehitaman dan putih serta uniknya lagi terdapat jambul di atas kepalanya. 

18 Januari 2022 11:46:49 WIB 19 Januari 2022 13:38:55 WIB

InjiWarrior.com- Berbagai macam spesies di Indonesia apa yang kalian ketahui selain gajah, harimau, badak dan orangutan?. Mungkin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda untuk memahami spesies yang ada di wilayah indonesia maupun daerahnya. 


Monyet Kedih (Presbytis Thomasi) salah satunya yang merupakan spesies dari pulau Sumatera bagian Utara. Ia banyak ditemukan di daerah hutan tropis kering atau subtropis seperti, Bukit Lawang, Bahorok, Aek Nauli dan Aceh. 


Primata bermuka sedih itu memiliki warna bulu yang berbeda. Di bagian atas berwarna abu-abu gelap dengan corak kehitaman dan putih serta uniknya lagi terdapat jambul di atas kepalanya. 


Monyet Kedih dikenal mempunyai sikap tenang dalam interaksi dengan spesies lain yang  habitat  sama. Kedih menunjukkan perilaku teritorial ketika sumber daya makanan langka atau ketika habitat mereka terancam. 


Kemudian pada saat malam hari, biasanya monyet Kedih akan bersahut-sahutan dengan suara yang kuat untuk mengumpulkan anggotanya. Uniknya lagi, monyet Kedih dapat mengenali anggotanya dengan suara tersebut.


Kedih lebih aktif di siang hari. Istirahat adalah hiburan yang disukai. Ia menghabiskan lebih dari 60 persen setiap hari. Hanya lebih dari 30 persen dari setiap hari dihabiskan untuk mencari makan dan untuk waktu bepergian . Dalam kegiatan sosial, primata ini kurang dari 10 persen, secara kolektif, setiap hari.


Untuk makanannya sendiri Kedih suka memakan dedaunan, buah-buahan, serangga, hingga bunga- bunga. Di sisi lain, monyet kedih juga dapat membantu regenerasi tumbuhan di hutan dengan menyebarkan biji buah-buahan di mana ia tinggal. 


Menurut ahli Biologi, Kedih dapat hidup sekitar 20 hingga 29 tahun. Ahli biologi satwa liar berspekulasi bahwa umur yang lebih pendek di alam liar kemungkinan karena penghancuran habitat alami spesies, perburuan oleh manusia, predator alami, dan serangan dari kelompok primata tetangga.


Saat ini,  monyet Kedih dalam populasi terancam punah. Ulah manusia yang menjadi salah satu  faktor yang menipisnya keberadaan Kedih sekarang. Satu nasib dengan satwa endemik Sumatera lainnya.


Penulis : Yudi Manar

Editor : Tim Inji Warrior

Yudi Manar

Yudi Manar

Editor
JOIN US




JOIN US