INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Tim Konservasi Lepasliarkan Dua Beruk Bokkoi di Mentawai

Beruk Bokkoi Mentawai ( Macaca Siberut) Primata endemik Mentawai. Dok/ Taman Nasional Siberut

Konservasi

Tim Konservasi Lepasliarkan Dua Beruk Bokkoi di Mentawai

“Pelepasliaran kedua beruk Mentawai (Macaca pagensis) berjenis kelamin jantan itu, setelah melalui proses rehabilitasi dan habituasi selama kurang lebih lima tahun” Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono.

26 Juli 2022 06:07:00 WIB 29 Juli 2022 15:21:17 WIB

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Tim Konservasi melepasliarkan dua ekor beruk Mentawai ke kawasan Hutan Taman Wisata Alam Saibi Sarabua di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Mentawai, Minggu (24/7/2022).

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono dalam keterangan persnya, mengatakan, beruk Mentawai (Macaca pagensis) merupakan hasil penyerahan dari masyarakat di Kota Padang. 

“Pelepasliaran kedua beruk Mentawai berjenis kelamin jantan itu, setelah melalui proses rehabilitasi dan habituasi selama kurang lebih lima tahun,” kata Ardi, Senin (25/7/2022).

Berdasarkan data medis serta pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku dan sifat liar beruk bokkoi tersebut, maka keduanya layak kembali ke habitat alaminya di Siberut.

Pelepasliaran yang menghadirkan berbagai pihak ini lanjut Ardi, agar tumbuh kesadaran dan dukungan semua pihak akan pentingnya perlindungan primata endemik Mentawai tersebut.

Mentawai memiliki keunikan tersendiri. Pulau yang menurut sebuah penelitian terpisah dengan daratan Sumatra hampir satu juta tahun yang lalu, memiliki enam primata endemik yang unik.

Lebih lanjut, Ardi menjelaskan bahwa beruk Mentawai punya perbedaan mencolok dibandingkan dengan beruk Sumatera yakni perbedaan dari warna dan ukurannya.

“Perbedaan bokkoi dengan beruk jenis lain terletak pada rambut bagian pipi dan mahkota. Bagian pipi bokkoi berwarna lebih gelap dari beruk Sumatera lainnya dan mahkota bokkoi berwarna cokelat serta rambut di dahi bokkoi lebih panjang,” katanya.

Bokkoi hidup di pantai hingga pegunungan. Beruk Mentawai ini hidup dengan cara berkelompok antara 15-40 individu. Adapun panjang badan bokkoi jantan dewasa antara 49-56 cm dengan berat badan 6-14,5 kg. “Sedangkan ukuran betina lebih kecil dari ukuran jantan,” kata Ardi.

Sebanyak enam primata endemik ada di Kepulauan Mentawai. Keenam primata endemik tersebut adalah Bokkoi pagai (Macaca pagensis), Bokkoi siberut (Macaca siberu), Bilou (Hylobates klossii), Joja pagai (Presbytis potenziani), Joja siberut (Presbytis siberu), dan Simakobu (Simias concolor).

Beruk Mentawai adalah satwa yang dilindungi oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Enam primata endemik Kepulauan Mentawai terdaftar di International Union for Conservation of Nature (IUCN) red list atau daftar merah spesies terancam. Dalam daftar merah itu, Bokkoi Siberut, Joja Siberut, dan Bilou berstatus Endangered atau terancam. Sementara Bokkoi pagai, Joja pagai, dan Simakobu berstatus Critically Endangered atau kritis terancam punah yang berarti hanya satu tingkat lagi satwa tersebut punah di alam liar.

Sayangnya, keberadaan beruk bokkoi semakin terancam oleh pembukaan lahan secara besar-besaran untuk lahan perkebunan.

 

 

 

 

JOIN US




JOIN US