Injiwarrior, Aceh Timur - Konflik antara manusia dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Aceh Timur terus berlanjut.
Sepanjang Januari ini, sedikitnya tujuh ekor ternak, termasuk sapi dan kambing telah dimangsa di Kecamatan Nurussalam, Pante Bidari, dan Indra Makmu.
Terbaru, pada Senin (29/1/2025), warga melaporkan dua ekor sapi kembali diterkam harimau di Gampong Julok Rayeuk Utara Aceh Timur.
Kemudian, dua ekor lainnya di Gampong Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmu. Konflik warga dengan satwa dilindungi itu menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama Muspika Indra Makmu kembali memasang perangkap harimau di Gampong Julok Rayeuk Utara, Aceh Timur.
BKSDA bersama Muspika setempat memasang perangkap dengan umpan seekor kambing serta membakar kemenyan untuk menarik perhatian harimau ke dalam perangkap.
Lokasi pemasangan dipilih berdasarkan jejak dan lokasi serangan terakhir Harimau Sumatera di Julok Rayeuk Utara.
Langkah ini diambil untuk menyelesaikan konflik Harimau Sumatera Utara dan warga.
Camat Indra Makmu, Irwansyah Panjaitan dikutip dari Serambi News, menjelaskan, bahwa upaya serupa pernah dilakukan di Gampong Alue Ie Itam pada akhir tahun 2024.
Namun, perangkap tersebut dibongkar kembali karena harimau tidak tertarik masuk.
"Pihak BKSDA kembali memasang perangkap untuk Harimau Sumatera dengan harapan harimau bisa ditangkap dan dipindahkan ke tempat lain agar ternak warga tidak lagi dimakan dan masyarakat di sini juga aman," tuturnya.
BKSDA dan pihak terkait kini terus memantau situasi, dan berharap harimau dapat segera ditangkap guna mencegah konflik lebih lanjut dengan warga.