INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Fakta Menarik tentang Taman Nasional Gunung Leuser, Simak Penjelasannya

Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Langkat, Sumatra Utara. (Hendra Syamhari)

Konservasi

Fakta Menarik tentang Taman Nasional Gunung Leuser, Simak Penjelasannya

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan kawasan ekosistem paling penting di muka bumi. 

08 November 2021 16:39:02 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

InjiWarrior - Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan kawasan ekosistem paling penting di muka bumi. Saking pentingnya, kawasan ini menjadi pusat perhatian konservasi global.


Betapa tidak, di hutan ini hidup empat spesies satwa kharismatik yang terancam punah. Di antaranya harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) dan orangutan Sumatra (Pongo abelii). Selain itu, TNGL merupakan paru-paru dunia yang masih tersisa saat ini.


Berikut fakta-fakta menarik tentang TNGL.


1. Cikal Bakal Era Kolonial Belanda


Sejarah terbentuknya TNGL diawali pada tahun 1920-an atau zaman Pemerintah Kolonial Belanda, melalui serangkaian proses penelitian dan eksplorasi seorang ahli geologi Belanda bernama F.C. Van Heurn di Aceh.


Pada tahun 1984, wilayah TNGL ditetapkan mencakup lima kawasan Suaka Margasatwa dan dua Hutan Wisata. Luasnya masih mencapai 862.975 hektare. Pada 23 Mei 1997, Taman Nasional Gunung Leuser ditetapkan seluas 1.094.692 hektar. Hal ini berdasar Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 276/Kpts-II/1997. 


2. Mencakup 2 Provinsi


Dengan luas total 1.094.692 hektare, kawasan TNGL meliputi dua provinsi di Indonesia, yakni Aceh dan Sumatra Utara.


Di Aceh, TNGL mecakup daerah Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Tamiang. 


Sedangkan di Sumatera Utara, TNGL mencakup Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. 


3. Menyabet Dua Gelar Internasional


TNGL menyandang dua status berskala internasional, yaitu Cagar Biosfer dan World Heritage. TNGL ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO pada 1981. Sedangkan untuk status World Heritage disematkan pada 2004.


Cagar Biosfer didefinisikan sebagai kawasan ekosistem daratan atau pesisir yang diakui oleh Program Man and the Biosphere UNESCO (MAB-UNESCO) untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam.


Sedangkan World Heritage disematkan oleh UNESCO karena warisan dunia yang terdapat di kawasan itu.


4. Rumah Bagi 4 Spesies Langka


TNGL merupakan satu-satunya area di dunia yang menjadi tempat hidup dari empat spesies penting. Keempatnya adalah harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) dan orangutan Sumatra (Pongo abelii).


Selain itu, terdapat setidaknya 350 spesies burung di kawasan TNGL. Hampir 65 persen atau 129 spesies mamalia dari 205 spesies mamalia besar dan kecil di Sumatra tercatat juga menempati kawasan TNGL. 

JOIN US




JOIN US