InjiWarrior - Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan kawasan ekosistem paling penting di muka bumi. Saking pentingnya, kawasan ini menjadi pusat perhatian konservasi global.
Betapa tidak, di hutan ini hidup empat spesies satwa kharismatik yang terancam punah. Di antaranya harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) dan orangutan Sumatra (Pongo abelii). Selain itu, TNGL merupakan paru-paru dunia yang masih tersisa saat ini.
Berikut fakta-fakta menarik tentang TNGL.
1. Cikal Bakal Era Kolonial Belanda
Sejarah terbentuknya TNGL diawali pada tahun 1920-an atau zaman Pemerintah Kolonial Belanda, melalui serangkaian proses penelitian dan eksplorasi seorang ahli geologi Belanda bernama F.C. Van Heurn di Aceh.
Pada tahun 1984, wilayah TNGL ditetapkan mencakup lima kawasan Suaka Margasatwa dan dua Hutan Wisata. Luasnya masih mencapai 862.975 hektare. Pada 23 Mei 1997, Taman Nasional Gunung Leuser ditetapkan seluas 1.094.692 hektar. Hal ini berdasar Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 276/Kpts-II/1997.
2. Mencakup 2 Provinsi
Dengan luas total 1.094.692 hektare, kawasan TNGL meliputi dua provinsi di Indonesia, yakni Aceh dan Sumatra Utara.
Di Aceh, TNGL mecakup daerah Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Sedangkan di Sumatera Utara, TNGL mencakup Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
3. Menyabet Dua Gelar Internasional
TNGL menyandang dua status berskala internasional, yaitu Cagar Biosfer dan World Heritage. TNGL ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO pada 1981. Sedangkan untuk status World Heritage disematkan pada 2004.
Cagar Biosfer didefinisikan sebagai kawasan ekosistem daratan atau pesisir yang diakui oleh Program Man and the Biosphere UNESCO (MAB-UNESCO) untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam.
Sedangkan World Heritage disematkan oleh UNESCO karena warisan dunia yang terdapat di kawasan itu.
4. Rumah Bagi 4 Spesies Langka
TNGL merupakan satu-satunya area di dunia yang menjadi tempat hidup dari empat spesies penting. Keempatnya adalah harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) dan orangutan Sumatra (Pongo abelii).
Selain itu, terdapat setidaknya 350 spesies burung di kawasan TNGL. Hampir 65 persen atau 129 spesies mamalia dari 205 spesies mamalia besar dan kecil di Sumatra tercatat juga menempati kawasan TNGL.