PENAT dengan kesibukan perkotaan? Anda bisa mengusirnya dengan berwisata ke Pemandian Air Panas Simolap Marike di Dusun I Kinangkong, Desa Kutagajah, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Destinasi wisata ini, memiliki daya tarik sendiri. Pemandian yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser, menyuguhkan keindahan pesona alam hutan hujan tropis. Ini memberikan efek forest healing atau pemulihan mental dengan kealamian pemandangan dan keasrian hutan.
Untuk sampai ke Marike, Anda membutuhkan waktu tempuh sekitar dua jam dengan roda dua atau roda empat dari Medan. Anda yang tidak memiliki kendaraan pribadi, usah kuatir. Anda dapat menumpang angkutan umum regular di terminal Pinang Baris, Medan.
Marike berjarak sekitar 47 km dari Kota Binjai dan 75 km dari Kota Medan. Jalan menuju Dusun I Kinangkong belum terbilang bagus karena berupa tanah keras dan ada lubang di sana sini. Perjalanan yang memacu adrenalin di tantangan offroad. Namun roda dua maupun roda empat bisa melalui jalan ini. Pantauan INJIWARRIOR.com, perjalanan akan lebih mudah dengan mengendarai sepeda motor.
Menuju pemandian, Anda dapat menumpang Rbt (ojek) sekitar satu jam perjalanan melewati perkebunan sawit dan beberapa dusun agar sampai ke lokasi pemandian.
Tarif parkir kendaraan sepeda motor Rp 10 ribu dan Rp15 ribu jika menginap. Tarif parkir mobil Rp 30 ribu dan Rp 40 ribu jika Anda menginap. “Dari biaya retribusi ini, kami kelola untuk menjaga kebersihan serta keasrian objek wisata,” kata Pengelola Areal Pemandian Simolap Marike, Agus Sitepu.
Di sini, pengunjung bisa langsung berendam air panas belerang sambil menikmati suasana pepohonan yang hijau. Kicauan burung dan pemandangan alam hutan tropis yang asri menjadi keistimewaan tempat ini. Penyatuan dengan alam yang menyehatkan jiwa dan raga.
“Airnya pun tidak telalu panas. Kita bisa langsung berendam sambil menikmati teh bunga telang (Clitoria ternatea) yang menjadi minuman khas Pemandian Air Panas Simolap,” kata pengunjung Dilla.
Adapun fasilitas yang tersedia antara lain pondok peristirahatan, toilet, warung yang menyediakan makanan dan minuman, serta areal berkemah.
Objek wisata air panas ini tetap buka saat malam di akhir pekan. “Tentu sangat mengasyikan berendam air panas di waktu malam. Namun karena pergi bersama keluarga, kami berkunjung siang hari,” ujar Dilla.
Sumber Air panas belerang ini berasal dari aliran sungai Lau Murak. Wisatawan dapat mendirikan tenda di dekat pemandian bagi wisatawan yang ingin bermalam. Di sini ada peraturan ketat bahwa pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarang demi kelestarian alam.
Penulis : Iwan G Batubara
Editor : Nurni Sulaiman