INJIWARRIOR

Injiwarrior.com adalah portal berita lingkungan yang menyampaikan informasi edukatif serta informasi tentang pengungkapan, pencegahan maupun penindakan kasus - kasus kejahatan satwa liar dan pengrusakan hutan di Indonesia. Kami menyampaikan berita yang berkualitas dan berupaya menerapkan standar tinggi jurnalisme dalam meliput peristiwa dan menuliskannya secara tajam, cerdas dan berimbang.

Gajah di Aceh Timur Mati Diduga Konsumsi Pupuk

Pihak berwajib memasang garis polisi pada gajah Sumatera yang ditemukan mati di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (14/10/2022). (Foto: Polres Aceh Timur)

Kejahatan Satwa

Gajah di Aceh Timur Mati Diduga Konsumsi Pupuk

"Jika dalam pemeriksaan terbukti ada kelalaian terhadap penggunaan bahan (pupuk) sehingga menyebabkan kematian satwa tersebut, maka kasus akan ditindaklanjuti" Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto.

16 Oktober 2022 21:20:00 WIB 01 Januari 1970 07:00:00 WIB

INJIWARRIOR, Aceh-Seekor gajah Sumatera ditemukan mati di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (14/10/2022).

“Hasil pemeriksaan nekrospi gajah Sumatera berjenis kelamin betina itu diduga mati karena mengonsumsi bahan pupuk yang ada di pondok kebun warga,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto dalam keterangan resminya, Sabtu (15/10/2022).

Agus menyampaikan hasil pemeriksaan di bagian perut dan hati bahwa satwa telah mengalami pembengkakan, lidah membiru, serta ada pendarahan di lambung dan usus.

“Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan secara makroskopis tersebut. Dugaan sementara bahwa kematian gajah liar itu akibat mengonsumsi bahan pupuk yang terdapat dalam pondok kebun warga yang dirusak,” katanya.

Agus melanjutkan, sampel organ tubuh satwa akan dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik untuk dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kepastian penyebab matinya satwa tersebut,

Bagian organ itu sendiri meliputi lidah, paru, jantung, lambung, usus halus, usus besar, hati, limpa, ginjal, serta isi saluran cerna.

Agus menyatakan jika dalam pemeriksaan terbukti ada kelalaian terhadap penggunaan bahan (pupuk) sehingga menyebabkan kematian satwa tersebut, maka kasus akan ditindaklanjuti.

Pihak BKSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan Balai Gakkum Wilayah Sumatra dan Polres Aceh Timur terkait perkembangan proses penanganan kematian gajah liar tersebut.

Atas kasus tersebut, Agus mengimbau warga untuk Bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar endemik. “Di antaranya dengan tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.”

Kematian gajah Sumatera di Aceh Timur (Elephas maximus sumatranus) juga terjadi akhir April 2022 di aliran sungai di kawasan hutan Rabung Lima, Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron.

Populasi gajah Sumatera saat ini hanya berkisar 539 individu di Provinsi Aceh.


The IUCN (International Union for Conservation of Nature) mencatat status gajah Sumatra ke dalam critically endangered atau terancam kritis. Dengan kata lain gajah Sumatera berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

 

 

JOIN US




JOIN US