Permasalahan utama yang sedang dihadapi Suaka Margasatwa Rawa Singkil diantaranya adalah Penegakan Hukum yang belum berjalan sebagaimana mestinya, serta pembiaran karena kepentingan ekonomi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, M. Yacop Ishadamy selaku Direktur KYEL mengungkapkan hal itu dapat terjadi karena jarak pemukiman yang dekat dengan kawasan SM Rawa Singkil.
“Jangan harap lingkungan akan terus berlanjut jika masyarakat sekitarnya masih lapar “, jelasnya, pada webinar “Masa Depan Rawa Singkil” yang digelar Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh.
Permasalahan pokok beserta beberapa solusi untuk masa depan rawa singkil menjadi tajuk yang dibahas dalam diskusi yang digelar pada 4 Nopember 2021. Diskusi tersebut, menghadirkan perwakilan dari BKSDA Aceh, KYEL, Polres Aceh Selatan serta Koordinator Riset dan Perubahan Iklim Universitas Syiah Kuala.
Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh melalui webinar ini memberikan wadah diskusi bagi seluruh kalangan masyarakat, dengan pemateri yang dihadirkan dapat menemukan peluang-peluang yang sekiranya menjadi solusi terhadap kasus perambahan SM Rawa Singkil.
Direktur KYEL M. Yacop Ishadamy menyampaikan pendapatnya mengenai solusi Green Economy. “Green Economy kalau belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat berarti penerapannya masih gagal. Tolak ukur keberhasilan green economy dapat dilihat dari keseimbangan Ekologi, Ekonomi dan Sosial”, ujarnya.
Sementara itu, Dr. Monalisa selaku Koordinator Riset dan Perubahan Iklim USK salah satu pemateri pada webinar tersebut memaparkan, tiga solusi yang dapat ditempuh terhadap kasus SM Rawa Singkil yakni, Community Development (pemberdayaan masyarakat), pendekatan edukasi ke masyarakat serta Green Economy bisa menjadi solusi akan permasalahan ini.
Ia menambahkan, untuk mencapai keberhasilan atas solusi tersebut, diperlukan pembinaan dari pihak pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan keberhasilan solusi baik Com-dev maupun pendekatan edukasi.