INJIWARRIOR, Jambi - Kemunculan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di kawasan perladangan di Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, Jambi, membuat takut warga yang hendak beraktivitas di kebun.
Untuk mengurangi ketakutan warga, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kerinci, TNI-Polri dan warga memasang perangkap.
Melansir dari Kompas, Kepala Pengawasan Balai Besar TNKS Wilayah l Kerinci, Nurhamidi mengungkapkan ada tiga perangkap yang dipasang. “Kita pasang perangkap harimau secara bertahap, terakhir itu Selasa (5/7) lalu.”
Lebih lanjut, Nurhamidi menyatakan pemasangan ada di beberapa titik lokasi di tempat kemunculan harimau Sumatera terbanyak.
“Perangkapnya kita kasih umpan anjing. Dengan pemasangan ini, kita berharap dapat mengurangi ketakutan warga,” kata Nurhamidi mengungkapkan.
Sejak satu pekan setelah pemasangan perangkap, ujarnya, tim gabungan belum berhasil menangkap harimau yang keluar dari hutan dan masuk wilayah perladangan warga.
Adapun menurut laporan terakhir yang disampaikan oleh warga, si Belang masih berkeliaran di lokasi pemasangan perangkap.
Nurhamidi mengatakan bahwa harimau bisa saja sudah pergi. “Karena daya jelajah harimau sangat tinggi.”
Harimau Sumatera merupakan satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mencatat harimau Sumatera dengan status Critically Endangered (CE) atau kritis. Ini berarti hanya satu tahap lagi satwa endemik Sumatera ini punah di alam.