Inji Warrior, Langkat- Padma Raksasa dengan nama lain Rafflesia Arnoldii kembali mekar di Desa Batu Jonjong, Dusun Batu Katak, Bahorok, Langkat, Sabtu, 6 Mei 2023.
Hutan hujan tropis Taman Nasional Gunung leuser menjadi tempat tumbuhnya species bunga langka jenis Rafflesia arnoldii yang sudah mekar selama 3 hari belakangan ini. Bunga ini memiliki diameter 40-50 Cm, diperkirakan akan membusuk setelah mekar 4 hari.
Guide Batu Katak, Joe Sinuraya mengatakan, kebali tumbuh di lokasi yang sama, 3 bulan sebelumnya ada 5 bunga yang mekar. "Selama tahun 2023 banyak bibit bunga yang tumbuh seperti bonggol, berkisar 22 bonggol", ujar joe.
Rafflesia arnoldii tersebut tumbuh di Taman Nasional Gunung Leuser, Desa Batu Jonjong, Dusun Batu Katak, Bahorok, Langkat, lokasi yang menjadi tempat wisata pemandian dan juga jungle trekking bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Lokasi tersebut menyajikan keanekaragaman flora dan faunanya. Terlebih jenis tumbuhannya ada juga jenis amorphopallus titanum dan anggrek.
Denissa, Wisatawan dari Belanda mengaku baru pertama melihat Rafflesia arnoldii mekar. Dirinya senang melihat bunga langka tersebut. " Saya senang melihat bunga langka ini mekar," ungkapnya.
Rafflesia Arnoldii adalah tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia ke-1. Bunga Rafflesia dikatakan bunga yang unik karena hanya berupa bunga mekar tanpa daun, akar dan tidak memiliki batang. Rafflesia memiliki jaringan yang mirip seperti fungsi akar yang disebut haustarium. Selain itu, Rafflesia tumbuh dan bergantung pada inang di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan inang yang akan membantu Raflessia untuk berfotosintesis.
Rafflesia merupakan tanaman parasit tidak mempunyai daun, akar, maupun batang yang terlihat. Untuk mendapatkan nutrisi dan air, ia menempel pada tanaman inang. Rafflesia juga hanya sporadis menampakkan kehadirannya dengan menghasilkan bunga besar dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Rafflesia arnoldii ditemukan pada 1818 oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles, di hutan tropis Sumatra. Bunga ini ditemukan pertama kali di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal sebagai Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.
Penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Bunga ini termasuk tumbuhan endemik di Pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatra Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat adalah daerah konservasi utama spesies ini. Bunga jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya merupakan salah satu genus yang statusnya terancam (Endagered) akibat punahnya habitat yang mendukung kehidupannya, salah satunya karena penggundulan hutan yang dahsyat.
Bunga yang juga dikenal sebagai padma raksasa ini ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.
Penulis : Iwan Gunadi Batubara
Editor : Rahmad Suryadi