MASIH ingat video viral orangutan yang mencengkeram dan menarik seorang pria di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kampar, Riau,Senin (6/6/2022)?
Dalam video viral tersebut, seorang pemuda sangat dekat dengan kandang orangutan. Ia hanya berbatas jeruji kandang. Sejurus kemudian, pria bernama Hasanal Arifin (19) tentu menjadi jera mendekati orangutan dan melanggar pagar pembatas bagi pengunjung.
Karena, ulahnya itu menjadi boomerang ketika orangutan tersebut menarik baju kaosnya, kemudian mencengkeram kaki Arifin sekuatnya hingga tak terlepas dalam waktu cukup lama. Saat itu, Arifin butuh perjuangan keras untuk lepas, bahkan dengan bantuan oranglain.
Akhirnya, Arifin menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Pengelola Kasang Kulim zoo dan masyarakat luas.
Siapakah orangutan di video tersebut? Yuk kenalan lebih dekat. Ia adalah orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) betina bernama Tina. Ia bukan lahir di Kasang Kulim Zoo namun dikirim dari Kebun Binatang di Yogyakarta dalam program pertukaran satwa. Di sini, ada dua orangutan betina. Satu lagi, orangutan Sumatera (Pongo abelii) betina. Sayangnya, tidak ada pejantan di Kasang Kulim sudah lebih dari lima tahun. Sehingga tidak ada proses regenerasi orangutan.
Kembali kepada Tina. Primata lindung ini berusia 15 tahun. Bagi orangutan, usia tersebut adalah usia produktif. Menurut penelitian, orangutan memiliki 96,4 persen materi genetik yang sama dengan manusia. Ini menjadikannya satwa yang memiliki kekerabatan yang terdekat dengan manusia.
Tak ubahnya manusia, orangutan betina juga memiliki siklus menstruasi. Pada fase ini, serupa perempuan, ia sensitif, mudah marah, dan bisa cemburu.
Pendiri Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL OIC), Panut Hadisiswoyo, menanggapi video orangutan betina yang agresif menarik pria tersebut karena terbiasa dengan kondisi habituasi atau pembiasaan pada suatu hal. “Misal orangutan ini sering dikasih makan secara terus menerus, pada saat tidak mendapatkan pakan, ia bisa mengejar. Bisa jadi ia mengasosiasikan bahwa manusia adalah sumber pakan sehingga menjadi agresif,” kata Master Jurusan Konservasi Primata dari Oxford Brokes University, United Kingdom.
Ia menyatakan bahwa ketertarikan orangutan kepada manusia lawan jenis itu tidak benar. Seperti kasus di video, yang menunjukkan orangutan betina agresif terhadap pria. “Ada yang mengatakan orangutan jantan suka kepada perempuan (atau sebaliknya), itu mitos. Ya dia (orangutan betina) tertarik kepada orangutan jantan,” katanya.
Namun menurutnya, orangutan bukan tipikal hewan yang buas. “Orangutan enggak berbahaya dan enggak menyerang manusia, ia justru cenderung meghindar. Keagresifan orangutan bisa jadi karena terusik dengan kehadiran orang asing,” kata pria yang bergelut di bidang konservasi orangutan dan ekosistem hutan Sumatera lebih dari 20 tahun.
Panut menceritakan ketika ia mengevakuasi orangutan di Kabanjahe enam tahun lalu. Kendati sudah mumpuni menghadapi orangutan, namun orangutan Sumatra jantan itu sempat menggoyang-goyang kandang, tanda ketidaksenangannya dengan kehadiran orang asing. “Namun ketika ibu yang memelihara datang, ia langsung tenang.”