INJIWARRIOR, Jakarta - Tiga Taman Nasional di Sumatera yang bergelar situs warisan alam dunia atau Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) berstatus terancam.
Mereka adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Ketiga cagar alam dunia TRHS di Indonesia ini membentang seluas ± 2.595.125 ha. Penetapan ketiga THRS sebagai warisan dunia oleh WHC-UNESCO pada Sidang Warisan Dunia ke-29 di Durban tahun 2004.
Ketiganya ditetapkan sebagai TRHS setelah dilakukan penilaian bahwa taman nasional tersebut memenuhi kriteria Outstanding Universal Value sebagai warisan alam dunia.
Usai kunjungan kerja dari TNBS dan TNGL, selanjutnya Duta Besar atau Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO beserta tim kerja lapangan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku Plt Dirjen KSDAE mengunjungi Taman Nasional Komodo sebagai situs Warisan Dunia.
Dalam keterangan resminya, Rabu (1/2/2023), disebutkan bahwa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berpesan melihat realita di lapangan, bagaimana Pemerintah dan masyarakat Indonesia bekerja menangani dan melindungi kawasan konservasi dengan baik. kawasan dan warisan dunianya dengan tetap menjaga prinsip-prinsip konservasi, dan posisi warisan dunia.
“Ini penting karena pembuktian di lapangan sangat penting, jadi tidak asal menilai dan salah. Tidak sesuai dengan kenyataan,” ujar Menteri Siti.
Plt. Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono menjelaskan, dalam pertemuan Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk UNESCO bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan beberapa Pejabat Tinggi lainnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membahas perkembangan di pengelolaan warisan alam dunia Indonesia, serta menyusun strategi dan solusi dalam menghadapi tantangan pengelolaan situs warisan alam. Dunia, khususnya upaya mengeluarkan TRHS dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.
Selain itu, ada pembahasan isu lain terkait pengelolaan warisan alam Indonesia lainnya, yaitu titik pembangunan fasilitas penunjang wisata alam di situs warisan alam dunia Taman Nasional Komodo, serta isu keberadaan jalan di situs warisan alam dunia Taman Nasional Lorentz.